"Polda Sumsel sudah menetapkan 16 tersangka. Terdiri dari 3 tersangka yang melakukan penganiayaan, penembakan, dan penyerangan kepada aparat kepolisian," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo kepada wartawan, Kamis (1/8/2019).
Sedangkan 13 tersangka lainnya, menurut Dedi, ikut terlibat dalam penyerangan polisi di RSUD. Polisi, ditegaskan Dedi, masih mengembangkan penyidikan kasus penyerangan polisi di Empat Lawang ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kapolres Empat Lawang AKBP Eko mengatakan penyerangan itu bermula saat Kanit Reskrim Polsek Ulu Musi Ipda Arsan dan tiga anggotanya mengamankan pelaku pengancaman di daerah tersebut, Rabu (31/7).
Belum sempat melakukan pengamanan, Kanit Reskrim dan seorang anggota tiba-tiba ditusuk pakai pisau oleh dua pelaku, Erwin dan Erwan. Sedangkan dua anggota lainnya langsung menindak tegas pelaku.
"Ya, setelah tindakan tegas itu kan kedua anggota dibawa ke RSUD Tebing Tinggi. Tiba-tiba, sekitar pukul 21.00 WIB, ada massa dua truk, sekitar 50 orang datang ke RSUD," kata Eko saat dimintai konfirmasi.
Massa yang datang langsung mencari anggota yang berjaga dan melakukan penyerangan secara brutal. Akibatnya, ada dua anggota lagi yang juga terluka dan langsung dievakuasi ke Polres.
"Iya mereka menyerang pakai pedang dan kecepek (senjata api rakitan). Semua anggota yang berjaga di rumah sakit mereka serang," katanya.
Tiga pelaku dan 13 orang lalu diamankan terkait peristiwa itu. Polisi juga mengamankan dua pucuk senjata api rakitan dan senjata tajam yang didapat dari massa yang berusaha menyerang polisi.
"Senjata api dua pucuk, senjata tajam ada 15, diamankan di lokasi. Sementara itu, massa juga ada yang kena luka tembak dan sudah dibawa ke rumah sakit," ujar Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Supriadi, Kamis (1/8).
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan penyerangan terjadi setelah polisi menindaklanjuti laporan soal LSM diduga diintimidasi kelompok masyarakat.
"Latar belakang adalah laporan dari masyarakat tentang dugaan ancaman intimidasi terhadap LSM. Ada beberapa orang dari tim LSM lingkungan yang melaporkan kepada aparat kepolisian. Dia diintimidasi oleh kelompok masyarakat tertentu," ujar Dedi kepada wartawan, Kamis (1/8).
Polisi dari polsek setempat lantas mengecek ke lokasi diduga terjadinya intimidasi terhadap anggota LSM lingkungan sebagaimana laporan yang diterima. Namun, di lokasi, polisi tidak menemukan kelompok yang dimaksud. Setelah itu, polisi mendatangi tempat lainnya terkait penelusuran laporan dugaan intimidasi terhadap anggota LSM.
"Begitu (polisi) datang, ada puluhan masyarakat dengan menggunakan senjata tajam (di lokasi). Begitu anggota turun, mau mencoba mengkomunikasikan, langsung diserang. Satu anggota ditusuk, lari, ditusuk lagi. Kemudian satu anggota berhasil menembak. Kena dua korban, dua masyarakat yang melakukan penyerangan (ke polisi)," terang Dedi.
Dari lokasi itu, polisi bergerak menuju Polres. Polisi yang terluka karena penyerangan kemudian dievakuasi ke RSUD di Empat Lawang. Belakangan, muncul isu di masyarakat bahwa polisi melakukan kekerasan.
"Muncul informasi dari masyarakat bahwa ada warga yang ditembak aparat kepolisian. Makanya ada sekitar 50 warga mendatangi rumah sakit. Untuk yang pertama menyerang aparat dan mengambil korban (warga). Korban penembakan (saat terjadi penyerangan) memang diantar juga oleh pihak keluarga ke rumah sakit," papar Dedi.
Polda Sumsel masih menangani kasus ini. Provokator hingga terjadinya penyerangan ke polisi pun sedang diburu. "Tim gabungan masih mengejar provokator peristiwa tersebut," kata Dedi. (idh/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini