"Saya sebenarnya kalau mereka dari awal diarahkan, kalau nggak mau diarahkan gimana. Jangan kalau udah ambil kepentingan, keuntungan terus nyerang Pak Gubernur. Intinya kalau orang udah ini, nggak usah teriak-teriak, udah salah kok teriak-teriak," kata Wali Kota M Anwar kepada wartawan, Selasa (30/7/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pemkot sangat mendukung pelestarian dan pengembangan budaya Betawi, itu perintah Pak Gubernur. Namun tak merugikan orang lain. Aturannya ada di Perda 8 tahun 2007 ketertiban umum, jalan, saluran, jembatan, taman harus berdiri sesuai fungsinya," kata Anwar.
Maka itu sejak awal pihaknya sudah menyarankan Festival Condet dilakukan di lapangan terbuka. Pemkot sempat memfasilitasi pihak panitia dalam proses perizinan.
"Saya sudah arahkan Anda sebaiknya membuat festival di lapangan rindam atau lapangan bola lainnya kita siapkan, nggak mau, tetap mau di jalan," kata Anwar.
"itu kan Condet, jangankan ada festival, nggak ada festival sudah macet total. Bayangkan kalau ada musibah kebakaran, orang sakit, terus gimana. Itu masalahnya. Jadi kepentingan umum diprioritaskan. Kita sangat mendukung festival tapi tidak mengganggu orang lain. Karena Condet itu sempit tidak ada jalan alternatif, itu masalahnya," kata Anwar.
Sebelumnya, ketua panitia Festival Condet M Hafidz Setiawan menyebut tahun ini acaranya tidak mendapat dukungan dari Pemprov DKI. Anies juga yang sedianya diagendakan hadir di acara itu tidak datang.
"Tidak ada info (alasan tidak hadir) sama sekali. Kemarin sudah ada info dari pihak gubernur siap hadir, sudah tanyakan dress code, suruh siapkan mik, sudah semua disiapkan. Dan pagi-pagi tidak ada komunikasi dan saya yang berniat komunikasi hadir atau nggak, katanya tidak hadir, tidak berikan alasan, katanya diwakilkan wali kota, tapi juga nggak hadir sama sekali. Cuma Lurah Batuampar dan Balekambang," ucap Hafidz di lokasi, Jalan Condet Raya, Sabtu (27/7). (idn/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini