Anwar mengatakan Pemprov DKI sepenuhnya mendukung segala festival kebudayaan Betawi. Asalkan tidak bertentangan dengan kepentingan umum.
"Pemkot sangat mendukung pelestarian dan pengembangan budaya Betawi, itu perintah Pak Gubernur. Namun tak merugikan orang lain. Aturannya ada di Perda 8 tahun 2007 tentang ketertiban umum. Jalan, saluran, jembatan, hingga taman harus berdiri sesuai fungsinya," kata Anwar saat dihubungi, Selasa (30/7/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam pelaksanaannya, Festival Condet yang digelar selama dua hari pada Sabtu dan Minggu, 27-28 Juli pekan lalu, menurut Anwar, menimbulkan protes dari warga setempat. Sebab, festival tersebut digelar sampai menutup jalan.
"Semuanya tidak setuju saya kan pemerintahan ini untuk warga bukan milik komunitas, bukan milik perorangan, kalau warga nggak setuju kita paksakan kan nggak bisa. Saya udah arahkan sebaiknya membuat festival di lapangan rindam atau lapangan bola lainnya kita siapkan, nggak mau, tetap mau di jalan," jelas Anwar.
"Itu kan Condet, jangankan ada festival, nggak ada festival sudah macet total. Bayangkan kalau ada musibah kebakaran, orang sakit, terus gimana. Itu masalahnya. Jadi kepentingan umum diprioritaskan. Kita sangat mendukung festival, tapi tidak mengganggu orang lain. Karena Condet itu sempit tidak ada alternatif, itu masalahnya," sambung dia.
![]() |
Anwar menepis jika Pemkot Jakarta Timur memerintahkan camat setempat untuk tidak mengerahkan pasukan oranye atau PPSU melakukan bersih-bersih di area Festival Condet. Dia mengatakan PPSU bekerja sesuai dengan tugas bukan permintaan panitia.
"Itu kan bisa-bisa dia, PPSU bertugas seperti biasa, PPSU bertugas membersihkan sarana dan prasarana umum, PPSU saya tugasnya membersihkan sampah setiap hari. Jalan, saluran, jembatan PPSU tugasnya.Kan tiap hari tugas biasa, nggak usah dipolitisir," tegasnya.
Anwar meminta pihak panitia tak membesar-besarkan perkara Festival Condet. Apalagi, menurut Anwar, Festival tersebut melanggar aturan.
"Saya sebenarnya kalau mereka dari awal diarahkan, kalau nggak mau diarahkan gimana. Jangan kalau udah ambil kepentingan, keuntungan terus nyerang Pak Gubernur. Intinya kalau orang udah ini, nggak usah teriak-teriak, udah salah kok teriak-teriak," kata Anwar.
Simak Video "Anies Panen Duku dan Salak di Condet"
(idn/idn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini