Dinilai Jadi Contoh Toleransi, Jember Tuan Rumah Festival HAM 2019

Dinilai Jadi Contoh Toleransi, Jember Tuan Rumah Festival HAM 2019

Rolando F Sihombing - detikNews
Senin, 29 Jul 2019 17:51 WIB
Bupati Jember Faida (Rolando/detikcom)
Jakarta - Jember menjadi tuan rumah Festival Hak Asasi Manusia (HAM) 2019. Festival itu akan digelar pada 19-21 November mendatang.

"Tahun ini Jember berkesempatan menjadi tuan rumah Festival HAM yang ke-6. Saya senang sekali karena ini kesempatan untuk bersama-sama, berjuang bersama-sama bagaimana prinsip-prinsip HAM diimplementasikan di semua wilayah Indonesia," ujar Bupati Jember Faida seusai diskusi publik 'Potensi Adopsi Kabupaten/Kota HAM di Indonesia' di Hotel Oria, Jalan KH Wahid Hasyim, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (29/7/2019).


Faida mengatakan nantinya Festival HAM 2019 tidak hanya acara diskusi. Rencananya, acara tersebut akan menampilkan inovasi dari berbagi kelompok masyarakat terkait HAM.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Festival HAM bukan sekadar diskusi, berkongres, tetapi juga akan menampilkan bagaimana inovasi kelompok-kelompok masyarakat, anak muda, pemerintah daerah, desa, NGO, pemerhati HAM dalam kegiatan mereka," kata Faida.

Melalui Festival HAM 2019, Faida berharap semua pihak bisa saling berbagi dan belajar mengenai HAM. Festival ini pun melibatkan lintas lembaga dan pemerintah.

"Saya berharap ditampilkannya semua pihak dalam festival ini bisa saling belajar, saling sharing, bisa menginspirasi wilayah-wilayah yang lain. Jember juga belajar dengan wilayah lain. Festival HAM bukan hanya milik Jember, tetapi bekerja sama dengan Komnas HAM, INFID, KSP, Pemerintah Provinsi Jawa Timur," sebutnya.

Faida menjelaskan alasan Jember mengajukan diri menjadi tuan rumah Festival HAM 2019. Dia berharap para siswa di wilayahnya mendapatkan kesempatan luas belajar HAM.

"Saya merasa terpanggil untuk Jember ambil bagian dalam festival ini, agar lebih banyak lagi orang yang terlibat dalam kegiatan implementasi HAM dan saya berharap anak-anak dan remaja sekolah mendapatkan kesempatan yang lebih luas untuk belajar HAM. Maka dengan Festival HAM ada di Jember, kesempatan ini lebih luas," tuturnya.

Sementara itu, komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsa mengungkapkan alasan memilih Jember sebagai tuan rumah. Menurutnya, Jember jadi salah satu wilayah yang berani menolak tambang.

"Itu kenapa kami memilih Jember, salah satu alasannya adalah itu, karena Jember berani menolak soal tambang. Sementara di daerah lain itu jor-joran membuka tambang, bahkan di Kalimantan Timur sudah ada 36 anak yang jadi korban di lubang bekas tambang," ucapnya.




Jember, dikatakan Beka, sampai sekarang tidak muncul gesekan sosial di masyarakatnya. Ini bisa menjadi inspirasi bagi wilayah-wilayah lainnya.

"Jember itu kalau soal konflik sosial, sampai saat ini tidak ada gesekan antarkelompok masyarakat. Kemudian, ada juga beberapa desa yang kemudian rumah ibadahnya bersebelahan, bisa saling bantu. Saya kira, di tengah keringnya inspirasi, bisa jadi contoh bagaimana toleransi Indonesia itu masih ada," imbuh Beka. (idh/idh)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads