"DPP Partai Golkar disarankan untuk jangan takut melakukan evaluasi, rapat pleno, hingga penyaringan dan verifikasi bakal calon (balon) ketua umum partai. Semua tahapan persiapan penyelenggaraan musyawarah nasional (munas) harus berjalan sesuai konstitusi partai atau AD/ART partai," kata Freddy dalam keterangan tertulis, Minggu (28/7/2019).
Menurut Freddy, saat ini sudah terlihat berbagai potensi masalah dalam tubuh Golkar. Karena itu, lanjut dia, pengurus DPP Golkar tidak boleh tutup mata hanya demi mempertahankan kekuasaan. Freddy mengingatkan para pengurus DPP Golkar, khususnya Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, agar tidak bersikap otoriter.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Freddy mengatakan Golkar harus tetap tampil sebagai partai demokratis. Ia mengingatkan soal 'perlawanan dari bawah' jika pengurus DPP Golkar tak segera melaksanakan evaluasi.
"Perilaku otoriter seperti itu pada gilirannya akan mendapatkan perlawanan dari bawah, karena para kader akan merasa dilecehkan. Jangan lupa bahwa pengelolaan dan pengendalian partai dengan gaya otoriter tidak relevan lagi dengan era reformasi sekarang ini," tegas dia.
"Kini, semua elemen kader Golkar dari tingkat terbawah sudah menyuarakan aspirasinya kepada DPP untuk menyelenggarakan evaluasi, rapat pleno, serta penyaringan dan verifikasi balon ketum. Agar tidak ada lagi friksi di tubuh partai, DPP Golkar diharapkan segera menyiapkan rangkaian agenda itu. Dengan begitu, akan tampil profil dan wajah Golkar yang demokratis," sambungnya.
Tonton juga video Beda Nasib Golkar-PDIP Jelang Pemilihan Ketum Tahun Ini:
(tsa/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini