Ray Rangkuti menilai Mega tengah membangun kekuatan baru untuk politik 2024.
"Pertemuan Prabowo dan Megawati, saya nilai itu pertemuan politik. Saya lihat Megawati mencoba membuat kekuatan baru tentu saja mempertegas identitas kekuasaan wilayah cakupan dan seterusnya di dalam lingkaran koalisi 01," kata Ray dalam diskusi yang membahas pertemuan-pertemuan tokoh politik di Restoran Gado-Gado Boplo, Jalan Cikini Raya, Jakarta Pusat, Sabtu (27/7/2019).
Baca juga: Prabowo Temui Megawati, Jokowi: Ya Biasa |
Menurut dia, pertemuan itu juga membahas situasi politik pada 2024. "(Pertemuan Megawati-Prabowo) pada saat bersamaan ada kebutuhan, misalnya merangkai situasi pada politik 2024 yang akan datang," ungkap Ray.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam kesempatan yang sama, politikus PDIP Erwin Moeslimin Singajuru menyebut pertemuan itu sebatas silahturahmi dan membawa energi positif.
"Ketika elite politik berikan contoh itu sejak awal saya bilang itu bisa meneladani untuk para politisi dan kalangan yang lain untuk bersikap dan berfikir secara negarawan. Kalau kami lihat peperangan di muka bumi saja bisa damai kok, apalagi ini," kata Erwin.
Pertemuan Megawati dan Prabowo digelar pada Jumat (24/7). Pertemuan tersebut digelar di kediaman Megawati, Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat.
Diprediksi 60 Persen Bergabung
Selain itu, Ray menilai Gerindra ingin bergabung dengan koalisi Jokowi dan berperan dalam pemerintah.
"Pertanyaannya gini, apakah Gerindra mau (bergabung koalisi Jokowi)? Malah saya mengatakan 60 persen Gerindra ingin masuk di dalam 01 gitu," kata Ray.
Gerindra disebutnya ingin bergabung dengan koalisi Jokowi. Itu terlihat dari pertemuan Prabowo dengan Jokowi beberapa waktu lalu. Prabowo disebutnya rela mengorbankan perasaan para pendukungnya hanya untuk bertemu dengan Jokowi.
"Sebetulnya rekonsiliasi MRT itu siapa yang paling banyak diuntungkan dan dirugikan. Yang paling diuntungkan dalam politik tentu saja Pak Jokowi, tapi yang paling dirugikan dalam segi politik tentu saja Pak Prabowo. Saya nggak tahu berapa persennya, tapi banyak orang yang kecewa karena Prabowo bertemu dengan Jokowi di MRT," ungkap Ray.
Ray menilai ada target-target yang ingin dicapai oleh Gerindra. Untuk itu, kata Ray, Prabowo menggelar pertemuan dengan Megawati. "Bayangan saya saat Pak Prabowo diberikan kesempatan pidato oleh Pak Jokowi di MRT itu beliau akan menegaskan Partai Gerindra akan tetap berada dalam oposisi. Itu sekaligus menurut saya untuk mengobati kekecewaan pemilih. Tapi faktanya beliau tidak membicarakan itu, malah sebaliknya. Beliau mengatakan, 'Kami siap membantu Pak Jokowi kalau memang diminta membantu,'" ungkap Ray.
Simak Video "Prabowo Temui Megawati, Jokowi: Ya Biasa"
(aan/mae)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini