Bantah Ahli Fotografi, Evi 'Kelewat Cantik': Apa yang Dimanipulasi?

Bantah Ahli Fotografi, Evi 'Kelewat Cantik': Apa yang Dimanipulasi?

Ahmad Bil Wahid - detikNews
Kamis, 25 Jul 2019 17:54 WIB
Evi Apita Maya (bil/detikcom)
Jakarta - Calon anggota DPD Evi Apita Maya membantah pendapat ahli fotografi yang menyebut fotonya hasil manipulasi. Evi menegaskan foto yang digunakan di surat suara adalah foto dirinya.

"Apa yang dimanipulasi? Dalam konteks apa manipulasi? Itu kan foto-foto saya. Kecuali itu foto saya, Lady Diana saya taruh, itu baru bermasalah," kata Evi setelah menghadiri sidang di MK, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis (25/7/2019).

Evi juga menyebut tak ada pihak yang boleh menuding dirinya melakukan manipulasi foto. Tuduhan manipulasi itu, menurut Evi, tak boleh dilontarkan sebelum ada putusan pengadilan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Itu kan sudah dijelaskan sama Prof Juanda, siapa yang bisa bilang itu manipulasi. Manipulasi itu hanya bisa dikatakan oleh siapa pun apabila sudah dikatakan sama pengadilan," ujarnya.

Sebelumnya, Farouk Muhammad sebagai pemohon menghadirkan fotografer Priadi Sufjanto sebagai saksi dalam gugatan terkait foto Evi Epita Maya di Mahkamah Konstitusi. Priadi berpendapat foto yang digunakan Evi merupakan hasil manipulasi.

"Foto itu memang menunjukkan ada pengeditan yang signifikan, dalam konteks bukan hanya retouching tapi masuk dalam dunia manipulasi," ujarnya.
Bantah Ahli Fotografi, Evi 'Kelewat Cantik': Apa yang Dimanipulasi?Foto: Evi Apita Maya (dok.pri/fb)

Berikut ini keputusan KPU terkait perolehan suara DPD NTB:

1. Evi Apita Maya sebanyak 283.868 suara.
2. Achmad Sukisman Azmy sebanyak 268.766 suara.
3. TGH Ibnu Halil sebanyak 245.570 suara.
4. Lalu Suhaimi Ismy sebanyak 207.345 suara.
5. Farouk Muhammad sebanyak 188.687 suara.
6. Baiq Diyah Ratu Ganefi sebanyak 126.811 suara.
7. Robiatul Adawiyah (istri TGB) sebanyak 114.534 suara.


Simak Juga 'Foto 'Kelewat Cantik' Evi Dalam Politik Branding':

[Gambas:Video 20detik]

(abw/asp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads