Dengar Kesaksian Pakai Bahasa Bugis, Hakim MK: Ternyata Indah Juga

Dengar Kesaksian Pakai Bahasa Bugis, Hakim MK: Ternyata Indah Juga

Ahmad Bil Wahid - detikNews
Kamis, 25 Jul 2019 10:43 WIB
Hakim Konstitusi I Dewa Gede Palguna (Ari Saputra/detikcom)
Jakarta - Seorang saksi memberikan keterangan lewat video conference dan menggunakan bahasa daerah dalam sidang gugatan pemilu legislatif di Mahkamah Konstitusi. Bahasa daerah saksi itu membuat hakim konstitusi terkesan.

Saksi bernama Kolleng itu memberi keterangan untuk permohonan yang diajukan caleg Partai Berkarya di Sulawesi Selatan, Nurhidayah. Kolleng memberi keterangan lewat video conference dari Universitas Hasanuddin, Makassar.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Awalnya hakim konstitusi I Dewa Gede Palguna memberikan pertanyaan kepada Kolleng. Pertanyaan dalam bahasa Indonesia itu lalu diterjemahkan oleh penerjemah, Abdurrahman.

"Pak Kolleng, Bapak mau menerangkan apa?" kata Palguna di MK, Kamis (25/7/2019).



Setelah pertanyaan diterjemahkan, Kolleng langsung memberikan keterangan. Namun Palguna merasa tak paham dan meminta Kolleng menerangkannya secara perlahan.

"Tolong pendek-pendek dulu Pak, ya, biar bisa kami menyimak," ujarnya.



Dalam kesaksiannya, Kolleng menyebut ada suara anggota keluarganya yang hilang dan tidak masuk ke rekapitulasi di tingkat kecamatan. Dari 5 suara yang diberikan untuk Nurhidayah, hanya 3 yang masuk rekapitulasi.

"Dia mencari suaranya, alasannya, 5 suara dia masuk di TPS ada 5, tapi yang masuk ke kecamatan cuma 3, suaranya bapak dengan keluarganya," kata Abdurrahman menjelaskan kesaksian Kolleng.

Setelah mendengar penjelasan itu, Palguna mengakhiri pertanyaannya. Dia pun menilai kesaksian menggunakan bahasa daerah itu bagian dari kekayaan Indonesia.

"Inilah kekayaan Indonesia, saya senang mendengarnya. Ternyata indah juga bahasa Bugis setelah kita dengarkan," kata dia. (abw/knv)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads