"Saya kira perlu dipikirkan (partai yang tidak lolos PT). Bukan perlu mendapatkan di kabinet, tapi perlu dipikirkan," kata OSO di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (24/7/2019).
Baca juga: Tersortir Ambang Batas |
Dia pun membeberkan alasannya. OSO mengatakan, meski tidak lolos ke parlemen, tiap partai memiliki suara dan kontribusi yang harus dihargai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tapi bukan berarti cara menghargai harus mengangkat seorang menteri. Ada cara-cara lain dan itu saya kira Pak Jokowi memahami karena Pak Jokowi itu orang yang dari bawah, dia selalu menghormati orang yang bawah," lanjut OSO.
Namun, dia menegaskan penghargaan itu tak melulu berwujud jabatan di kabinet. OSO mengatakan banyak cara lain untuk mengapresiasi partai yang telah berjuang di Pemilu 2019. Apa saja?
"Apresiasi itu banyak bentuknya yang membikin si pendukung itu senang. Banyak variasinya, banyak sekali. Bisa umpamanya setiap kali event Anda dilibatkan, Anda diundang, Anda diajak itu semacam apresiasi yang lebih tinggi nilainya daripada menempatkan sesorang di kabinet. Kenapa? karena kita nggak pernah ditinggalkan," sebut OSO.
Baca juga: Grace Natalie Akui 'Kekalahan' PSI |
Hanura sendiri diketahui gagal mengirimkan wakilnya ke Senayan karena tak berhasil menembus ambang batas parlemen sebesar 4 persen. Berdasarkan ketetapan KPU tentang hasil Pileg 2019, Hanura mendapatkan suara sebanyak 1,54 persen.
PKB Minta Jatah Menteri untuk Parpol dan NU Dipisah:
(tsa/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini