"Saya 'kan masih pengawasan dokter juga, saya kan punya penyakit psikosomatis," ujar Nunung dalam Blak-blakan dengan detikcom, Selasa (23/7/2019). Gangguan psikosomatis digunakan untuk menggambarkan penyakit fisik yang disebabkan oleh faktor mental, seperti stres dan kecemasan.
Nunung mengaku sudah 6 tahun mengalami gangguan psikosomatis. Dia sudah pernah berobat ke Singapura hingga akhirnya rutin menjalani terapi di dokter psikiater di Jakarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain tindakan khusus, Nunung mengaku mengkonsumsi obat penenang untuk mengobati sakitnya itu. Pengobatan tersebut masih dilakukannya hingga saat ini.
"Saya disuntik-suntik saya punya kepala disuntik sampai berapa puluh kali, terus ke psikiater Prof Dadang. Terus yang psikiater Prof Sasanto masih sampai sekarang saya masih konsumsi itu, obat penenang, obat tidur," lanjutnya.
Di luar pengobatan dokter, Nunung mengkonsumsi narkoba. Namun hal ini tidak pernah dia konsultasikan kepada dokter.
"Nggak, nggak berani saya," sambungnya.
Nunung ditangkap polisi di rumahnya di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, pada Jumat (19/7) lalu. Nunung mengaku sudah mengenal narkoba sejak 20 tahun lalu saat dia masih tergabung dengan grup 'Srimulat'.
Dia sempat berhenti setelah beberapa teman pelawak ditangkap polisi karena narkoba. Dia bahkan pernah menjalani rehabilitasi atas kemauannya sendiri di Yayasan Orbit Surabaya, Jawa Timur.
Namun, 5 bulan terakhir, Nunung kembali tergoda narkoba. Hingga akhirnya pada 18 Juli 2019 Nunung memesan 2 gram sabu ke pemasok, namun hal itu membuatnya masuk ke sel penjara. Saksikan selengkapnya Blak-blakan Nunung di detikcom.
Tonton Blak-blakan Nunung Srimulat: Setop! Jangan Ada Nunung Lain (mei/mei)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini