"Ya kita nggak masalah sih, tergantung pemerintahnya aja sih. Kalau mau dibongkar ya bagus, kalau mau dibagusin ya bagus. Cuma kalau bisa secepatnya, kasihan yang pejalan kaki doang. Kalau motorkan lewat bisa diakalin, pejalan kaki lebih ribet dibanding motor, soalnya naik trotoar jalannya," ujar salah seorang warga, Yudi saat di temui di lokasi, Selasa (23/7/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Iya (penting), soalnya ini kalau dibilang ini jalur hidup bangetlah. Semua lari ke sini dari mana, dari Bandara (Soekarno-Hatta)," katanya.
Dia menjelaskan, amblasnya jembatan di Tegal Alur memang tak terjadi secara tiba-tiba. Jembatan itu rusak secara perlahan dan kerap dilakukan penambalan oleh warga.
"Kemarin kan tengah-tengahnya (jembatan) sudah amblas sedikit, ditambel, ditambel kiri-kanan dari ujung ke ujung sudah retak, ditambel lagi. Kemarin mau ditambel, sudah nggak bisa, karena sudah terlalu amblas banget tengahnya," tuturnya.
"Dari awal sih sudah lama, cuma karena ditambelin terus, sekarang sudah parah, nggak bisa (ditambal lagi). Awalnya nggak kayak gini," imbuh Yudi.
Sebelumnya, Dinas Bina Marga DKI Jakarta akan membangun ulang jembatan di Jalan Kamal Raya, Tegal Alur, Jakarta Barat, yang amblas. Jembatan itu mengalami masalah pada konstruksi bangunannya.
"Jembatan Risma. Jadi kita lagi cek strukturnya. Kelihatannya harus rehab total," ucap Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Hari Nugroho, saat dihubungi, Selasa (23/7). (mae/mae)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini