Foto yang dimaksud memperlihatkan sekelompok siswa berada di lapangan sekolah. Mereka mengibarkan bendera Ar Rayah dan Al Liwa. Ada pula siswa yang membawa bendera Merah Putih. Terlihat ada tulisan 'MAN 1 Sukabumi' di salah satu bendera lainnya.
Salah satu pengunggah foto tersebut adalah pemilik akun @Karolina_bee11. Cuitan itu lalu mendapat perhatian dari Wakil Ketua Komisi VIII DPR, Ace Hasan Syadzily, yang bermitra dengan Menteri Agama. Ace meretweet cuitan tersebut sambil mention Menag Lukman Hakim Saifuddin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Cuitan Ace itu ditanggapi langsung oleh Menag Lukman Hakim Saifuddin. Kemenag telah menerjunkan tim ke MAN tersebut untuk mendapatkan penjelasan.
"Sejak semalam sudah ada tim khusus dari pusat yang ke lokasi untuk investigasi. Kami serius menangani kasus ini," kata Lukman lewat Twitter, Minggu (21/7/2019).
Sejak semalam sudah ada tim khusus dari Pusat yg ke lokasi untuk investigasi. Saat ini proses penanganan di lapangan masih sedang berlangsung.
β Lukman H. Saifuddin (@lukmansaifuddin) July 21, 2019
Kami serius menangani kasus ini..
Pihak Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Kabupaten Sukabumi membenarkan foto siswa yang mengibarkan bendera bertuliskan tauhid ialah anak didiknya. Namun aksi dalam foto yang kini viral itu tanpa sepengetahuan pihak sekolah.
Peristiwa di foto itu terjadi pada Jumat (19/7) pagi sebelum kegiatan sekolah dimulai. Siswa yang mengibarkan bendera Ar Rayah dan Al Liwa itu tergabung Keluarga Remaja Islam Majelis Al-Ikhlas atau Karisma.
Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) Bidang Kesiswaan MAN 1 Kabupaten Sukabumi Ade Saepudin mengatakan para siswa saat itu sedang mengikuti Masa Taaruf Siswa Madrasah (Matsama). Para guru juga tengah mengikuti kegiatan workshop yang diadakan sekolah. Sehingga kejadian tersebut luput dari perhatian pihak sekolah.
Bendera tauhid dan atribut yang ada di dalam foto dibawa sendiri dari rumah oleh satu siswa yang menjabat sebagai ketua rohis Karisma. Ia siswa kelas XII MIPA 3.
"Sudah dimintai keterangan oleh kepolisian. Hari tadi juga ada dari Direktur KSKK Madrasah Kemenag RI yang menanyai langsung siswa bersangkutan. Siswa ini mengatakan dia tidak tahu dengan yang dimaksud dengan paham radikal, dia hanya mengira itu hanyalah kalimat tauhid dan dia bawa sendiri dari rumah," tutur Ade. (imk/knv)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini