"Saya selaku Pangdam II Sriwijaya sangat menyesal atas kejadian yang dilakukan oleh kelompok SMB (Serikat Mandiri Batanghari) yang dipimpin saudara Muslim tersebut. Di mana terjadi penganiayaan terhadap anggota TNI dan Polri yang sedang melakukan monitor Karhutla di Jambi," kata Irwan dalam keterangan tertulis yang diterima detikcom, Jumat (19/7/2019).
Penyesalan itu disampaikan Irwan saat mengunjungi lokasi pengeroyokan bersama Kapolda Jambi Irjen Muchlis, Gubernur Jambi Fachrori Umar dan Danrem 042/Gapu Kolonel Arh Elphis Rudi. Irwan menyebut siap untuk membantu pengusutan kasus tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tidak hanya itu saja, Irwan turut memberikan pengarahan kepada semua prajurit TNI di Korem 042 Gapu. Kepada prajurit, dia meminta untuk bisa menjaga diri dan membaca situasi di sekitar agar kejadian serupa tidak terulang kembali.
"Ke depan kita harus menjaga diri, prajurit harus bisa membaca situasi. Jangan ada pelanggaran, untuk 2 minggu terakhir ini banyak pelanggaran yang memalukan kita, Sinergitas TNI-Polri sudah berjalan baik di Provinsi Jambi," katanya.
"Prajurit TNI korban Distrik VIII tadi telah saya cek di rumah sakit. Kondisinya pun sudah mulai membaik," tegasnya.
Sementara, Kapolda Jambi Irjen Muchlis menyebut jika kelompok SMB yang kini dipimpin Muslim terhitung sudah 9 kali melakukan penyerangan di wilayah Wira Karya Sakti (WKS).
"Selain penyerangan kelompok SMB di bawah pimpinan saudara Muslim udah melakukan penjarahan di wilayah WKS. Maka dilakukanlah penegakan hukum dengan penindakan terukur terhadap yang diduga pelaku penyerangan yaitu kelompok SMB," ujar Kapolda.
Saat ini dari 45 orang diduga sebagai pelaku penyerangan, penjarahan serta penganiayaan yang diamankan Polda Jambi, 20 di antaranya telah ditetapkan sebagai tersangka. Sementara yang lain masih dalam proses penyidikan.
Tonton Video Anggota TNI-Polri Dikeroyok Massa di Jambi:
(ras/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini