"Benar, saat ini klien saya Wiko dirawat di Rumah Sakit Charitas dan masih kritis. Belum sadar ini sampai sekarang," kata kuasa hukum Wiko, Firli, ketika dimintai konfirmasi, Kamis (18/7/2019).
Wiko, lanjut Firli, dirawat di rumah sakit setelah selesai mengikuti serangkaian kegiatan masa orientasi sekolah (MOS) di SMA Taruna Indonesia, Sabtu (13/7). Korban diantarkan ke rumah sakit oleh pihak sekolah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mendapat laporan korban dirawat dan kritis, Firli pun mendatangi Mapolresta Palembang. Dia melaporkan kejadian yang menimpa korban dan meminta agar kasus segera diungkap.
"Saya sudah datang ke Polresta untuk buat laporan, laporan kami diterima di SPKT secara lisan dan katanya segera diselidiki," kata Firli.
"Kalau keterangan keluarga korban ini mengalami kekerasan. Ada beberapa luka memar di tubuh korban yang kita duga juga korban kekerasan. Setelah korban sadar baru kita buat laporan di Polres secara tertulis," katanya.
Sementara Wakasatreskrim Polresta Palembang AKP Ginanjar mengaku sudah menerima kabar itu setelah kuasa hukum Wiko datang untuk membuat pengaduan awal.
"Kuasa hukumnya datang kemarin itu hanya membuat pengaduan awal dari peristiwa tersebut sebagai masyarakat. Karena dia (Wiko) masuk rumah sakit diantar teman sekolah selesai MOS di sekolah," kata Ginanjar.
"Laporan resmi keluarga belum dibuat karena si korban belum dapat dimintai keterangan. Masih belum sadar," kata Ginanjar.
Selain ada dugaan kekerasan yang menimpa Wiko, SMA Taruna Indonesia tengah menjadi sorotan. Sebab, salah satu siswanya, Delwyn Berli, meninggal dunia saat mengikuti MOS.
Atas kasus tersebut, polisi menetapkan salah satu pembina di sekolah tersebut, Obbi, sebagai tersangka. Obbi dituding memukul kepala korban dengan bambu sebelum meninggal.
Simak Juga 'Pembina Jadi Tersangka Tewasnya Siswa SMA Taruna saat MOS':
(ras/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini