"Untuk sementara ini memang paling kuat di Jawa Barat ya, pengaruhnya signifikan," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (16/7/2019).
Setelah Jawa Barat, paham JI tersebar luas di Jawa Tengah dan sebagian wilayah Jawa Timur. Tak hanya di Pulau Jawa, Dedi mengatakan JI juga menyebarkan pengaruhnya di Pulau Sumatera.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dedi menerangkan pola pendekatan yang khas yang selama ini dilakukan JI adalah masuk ke kegiatan peribadatan, salah satunya pengajian. Mereka menyebarkan kepada orang-orang sekitar bahwa paham mereka paling benar.
"Pola pendekatan khas itu dipakai sama dia (JI) dalam rangka menyebarkan paham dia, karena dia menilai pahamnya paling benar," ucap Dedi.
"Mereka merekrut bukan secara kuantitas, tetapi secara kualitas jauh lebih dibutuhkan mereka," lanjut dia.
Terakhir, Dedi menambahkan JI memiliki portal berita sendiri untuk menyebarkan propaganda mereka, meski tak terdaftar di Dewan Pers.
Sebelumnya, Para Wijayanto bersama istri ditangkap di Hotel Adaya, Jalan Kranggan, Jati Sampurna, Bekasi, Jawa Barat, pada Sabtu (29/6), pukul 06.12 WIB. Polisi menyebut Para Wijayanto sebagai amir atau pimpinan JI.
Dedi mengatakan Para Wijayanto, pada 2000-an, merupakan orang kepercayaan di JI kala itu. Dia memiliki kemampuan intelijen dan anggotanya mampu merakit bom, bahkan mengoperasikan roket.
Para Wijayanto memiliki usaha perkebunan untuk menunjang kegiatan JI. Polri mengatakan orang-orang kepercayaannya diberi gaji Rp 10-15 juta per bulan.
(aud/idh)