Remaja Tertembak Saat Ada Keributan, Polisi di Aceh Jadi Tersangka

Remaja Tertembak Saat Ada Keributan, Polisi di Aceh Jadi Tersangka

Agus Setyadi - detikNews
Selasa, 16 Jul 2019 13:25 WIB
Foto: Ilustrasi penembakan. (Internet)
Jakarta - Personel Polres Aceh Singkil Bripka R ditetapkan sebagai tersangka penembakan seorang remaja saat pembubaran keributan massa di sebuah pertunjukan musik organ tunggal. Korban Dedi Kasih (18) mengalami luka tembak di kepala.

"Sudah tersangka. Untuk internal sudah tersangka penembakan," kata Kapolres Aceh Singkil AKBP Andrianto Argamuda dalam konferensi pers di Mapolres Aceh Singkil, Selasa (16/7/2019).


Insiden penembakan itu terjadi di Desa Sidorejo, Kecamatan Gunung Meriah, Kabupaten Aceh Singkil, Minggu (14/7) dini hari. Korban bersama rekannya awalnya datang ke lokasi untuk menyaksikan acara musik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tiba-tiba. terjadi keributan antar pemuda di lokasi. Bripka R mencoba melerai dan melepas tembakan sehingga mengenai korban. Dedi ambruk bersimbah darah. Korban selanjutnya dilarikan ke rumah sakit.

Dalam perjalanan, Dedi meninggal dunia. Dia diketahui terkena tembak di bagian kepala.

Menurut Kapolres, Bripka R merupakan anggota Satuan Sabhara Polres Singkil dan kini ditugaskan sebagai ajudan wakil bupati Aceh Singkil. Tersangka, jelas Kapolres memiliki izin menggunakan senjata api.

"R sudah memenuhi syarat untuk pakai senjata api. Sudah kita periksa juga dan psikologi juga kita periksa," jelas Kapolres.

Polisi masih menyelidiki kasus ini termasuk kemungkinan menggelar rekonstruksi. "Nanti kita lihat hasil penyelidikan," ujarnya.


Sementara itu, Direktur Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Banda Aceh Syahrul, mengatakan pihaknya menyimpulkan kasus penembakan itu semacam pembunuhan yang dilakukan apatur negara dengan menggunakan fasilitas negara. LBH akan menginvestigasi kasus tersebut.

"Jadi ini bukan faktor kelalaian," kata Syahrul ketika dikonfirmasi wartawan.

Dia meminta polisi untuk mensosialisasikan SOP penggunaan senjata ke anggotanya. Selain itu, anggota polisi juga diminta untuk rutin dites psikologi.

"Kami meminta pihak polisi untuk sering-seringlah mensosialisasikan SOP penggunaan senjata terhadap anggota. Ini kan bukan kejadian pertama," bebernya.


(agse/idh)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads