"Harusnya dua murid gitu ya nggak bisa jalan ya, dari mana uang operasionalnya, ya," ujar Kasi Sekolah Menengah Pertama Disdik Kota Mawardi saat dimintai konfirmasi, Senin (15/7/2019).
Pihak Disdik akan membuat sebuah tim untuk mengevaluasi sekolah tersebut. Mawardi menyebut adanya kemungkinan sekolah dengan jumlah murid yang sedikit akan digabungkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dimintai konfirmasi terpisah, Kabid Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Kota Bekasi Yuli mengatakan sekolah yang satu angkatannya hanya memiliki dua siswa tidak bisa beroperasi.
"Nggak (bisa beroperasi)-lah, dilihat izinnya, ada perwal (peraturan wali kota) yang menentukan," ujar Yuli.
Ia menyebut sebuah sekolah dapat beroperasi jika memiliki minimal tiga rombongan belajar (rombel).
"Minimal tiga rombel. Satu rombel (terdiri atas) 32 murid," ujar Yuli.
Sebelumnya diberitakan, sebuah sekolah swasta di Perumnas 1, Kayuringin, Kota Bekasi, hanya memiliki dua orang siswa dalam satu angkatan tahun ajaran 2019-2020.
detikcom menyambangi SMP tersebut pada Senin (15//2019) pagi. Pantauan pukul 09.00 WIB, hanya terdapat dua orang siswa yang mengikuti kegiatan belajar mengajar di kelas 7.
"Siswanya sedikit, ya beginilah sepi. Dua orang (siswa)," ujar wakil kepala sekolah yang enggan disebut namanya saat ditemui wartawan di lokasi, Senin (15/7/2019). Si kepala sekolah juga meminta wartawan yang mendatangi sekolah ini untuk tidak menyebut secara terang nama sekolah tempat dia bekerja.
Ia menyebut jumlah siswa kelas 7, 8, dan 9 tak lebih dari 20 orang. Kelas 9 berjumlah 12 siswa, kelas 8 berjumlah 5 siswa, dan kelas 7 berjumlah 2 siswa.
"Saya tidak mau menyalahkan siapapun, lihat sendiri saja. Kita mencoba memberikan yang terbaik saja ini," ujarnya.
Simak Juga 'Imbas Sistem Zonasi, SMP di Tulungagung Cuma Dapat 5 Siswa':
(isa/mea)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini