Ketua Tim Dokter Pemisahan Kembar Siam Adam dan Malik, Prof Guslihan Dasa Tjipta menyatakan, mereka optimistis dengan pelaksanaan operasi ini. Berbagai persiapan, termasuk pemeriksaan bayi telah dilakukan secara menyeluruh.
"Kondisi keduanya baik, sudah siap untuk pemisahan," kata Guslihan kepada wartawan di RSUP Adam Malik, Jalan Bungalau, Senin (15/7/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bayi kembar dempet berusia 7 bulan ini tumbuh normal dengan berat badan 17 kg. Bagian tubuh yang lengket, ada di perut bagian atas. Panjangnya sekitar 4,2 sentimeter.
Kondisi Adam dan Malik, dinilai lebih baik dibanding Fahira dan Sahira, kembar siam dengan masalah jantung yang dioperasi di RSUP Adam Malik pada 2017 lalu.
Dalam kesempatan yang sama, dokter bedah anak Erjan Fikri menyatakan, berdasarkan hasil terakhir foto CT Scan 3 Dimensi, terlihat hati Adam dan Malik menempel, bukan menyatu. Selain itu terlihat ada pembuluh darah Adam yang menyeberang ke Malik.
"Tetapi itu bukan pembuluh darah utama, yang menyuplai darah ke hati," kata Erjan.
Berdasarkan analisa yang sudah dilakukan, diperkirakan operasi pemisahan itu akan berlangsung sekitar 4-5 jam. Tim yang akan melakukan operasi itu jumlahnya lebih dari 50 dokter. Mulai dari dokter spesialis anak, spesialis bedah, spesialis bedah anak, anestesi, bedah plastik dan berbagai keahlian medis lainnya. Seluruhnya dari Rumah Sakit Adam Malik, tidak lagi mengundang dokter ahli dari rumah sakit lain seperti operasi-operasi sebelumnya.
Kembar siam Adam dan Malik lahir pada 22 November 2018 di RSU Dr FL Tobing, di Kota Sibolga. Keduanya merupakan anak ketiga dan keempat, pasangan Juliadi Silitonga dan Noorida Sihombing, warga Desa Manalu Purba, Kecamatan Parmonangan, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumut. Mengingat keterbatasan fasilitas rumah sakit di Sibolga, si kembar lantas dirujuk ke RSUP Adam Malik, dan oleh orangtuanya kembar siam ini dinamakan Adam dan Malik.
(rul/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini