Pesan Poyuono Hingga Sandiaga untuk Pendukung yang Kecewa

Round-Up

Pesan Poyuono Hingga Sandiaga untuk Pendukung yang Kecewa

Tim detikcom - detikNews
Senin, 15 Jul 2019 06:05 WIB
Foto: Prabowo Subianto (Dok. Instagram Prabowo Subianto)
Jakarta - Prabowo Subianto dikritik sejumlah pendukungnya usai memutuskan bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono hingga eks cawapres Prabowo di Pilpres 2019, Sandiaga Uno, punya pesan untuk mereka yang kecewa.

"Ini yang selalu kami sampaikan pada para relawan, jangan menyalahkan persona, jangan marah pada Pak Prabowo, jangan marah pada saya. tapi ini harus kita salurkan pada sesuatu yang positif untuk mewujudkan cita-cita dan gagasan," ucap Sandiaga, kepada wartawan di Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (14/7/2019)


Sandiaga akan menenangkan pendukung yang kecewa. Dia akan menjelaskan maksud dari pertemuan Prabowo dan Jokowi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya sudah sampaikan, kita akan beri penjelasan. Bahwa, kepentingan bangsa dan negara kita dahulukan. Dan Pak Prabowo melakukan perjuangan apa yang para relawan ingin hadirkan waktu itu, yaitu Indonesia adil dan makmur," ucap pasangan politik Prabowo itu.

Eks wagub DKI Jakarta itu menjelaskan, perjuangan untuk membuat Indonesia adil dan makmur tidak terhenti di pilpres yang lalu. Dia berjanji akan terus berjuang untuk mewujudkan apa yang dulu dikampanyekan.

Pembelaan untuk Prabowo yang bertemu dengan Jokowi juga datang dari Gerindra.



Poyuono dari Partai Gerindra merespons kekecewaan sejumlah pihak terkait pertemuan sang ketum dengan Presiden Jokowi. Poyuono meminta pihak-pihak yang kecewa tersenyum untuk Indonesia.

"Untuk yang kecewa dengan pertemuan Kangmas Joko Widodo Dan Mas Bowo, tersenyum saja untuk Indonesia biar plong dan lega. Sebab hati kita adalah Indonesia, sama seperti Kangmas Joko Widodo Dan Mas Bowo, sama seperti aku dan kamu yang berhati Indonesia," kata Poyuono.


Poyuono menganggap sangat lucu ada pihak-pihak yang kecewa bahkan marah dengan pertemuan Prabowo dan Jokowi. Menurut dia sangat wajar Prabowo yang merupakan Ketum Gerindra dan juga mantan capres menemui Jokowi yang merupakan Presiden Indonesia.

"Tidak ada satupun agama di dunia ini yang melarang kita bersilahturahmi dengan sesama kita, apalagi silaturahmi Kangmas Joko Widodo Dan Mas Bowo itu untuk kebaikan bangsa dan negara," kata Poyuono.

"Bijaklah dalam menilai pertemuan kedua tokoh ini, sebab pertemuan ini memang diinginkan oleh 99,9 persen masyarakat Indonesia. Bagi yang kecewa dan kesal akan silahturahmi kedua tokoh ini cobalah tersenyum untuk Indonesia saja. Jangan menghujat apalagi membully terus, nanti jadi nggak bersahaja loh wajahnya," pungkasnya.



Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon juga membela Prabowo soal pertemuan dengan Jokowi. Fadli awalnya memuji jiwa besar sang ketum.

"Pertemuan Pak @prabowo kemarin sekali lagi menunjukkan jiwa besar," kata Fadli Zon di Twitter resminya.

Bagi Fadli, pertemuan Prabowo dan Jokowi konteksnya mengedepankan kepentingan bangsa.

"Saya yakin beliau mengedepankan kepentingan yang lebih besar, kepentingan bangsa, untuk saat ini," ucap Fadli Zon.


Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra Mulyadi turut membela Prabowo dari kritikan PA 212. Untuk PA 212 yang kecewa, Mulyadi menyebut Prabowo pada saatnya akan memberi penjelasan karena eks Danjen Kopassus itu amat menghormati ulama.

"Insyaallah ada saatnya Pak Prabowo akan menjelaskan. Yang pasti Pak Prabowo dan Gerindra sangat menghormati para tokoh ulama, habaib dan kiai," kata Mulyadi.

Dia berharap semua pihak bisa mengedepankan kepentingan bangsa, sama seperti yang dilakukan Prabowo dengan memutuskan bertemu Jokowi. "Intinya tugas kita bersama untuk tetap mengedepankan persatuan dan keutuhan dalam proses berbangsa dan bernegara," ucap Mulyadi.


Jokowi-Prabowo akan Bertemu, Gerindra: Kita Sodorkan Visi-misi
Halaman 2 dari 3


Simak Video "Video Prabowo: Saya Tidak Ada Rencana Mau Reshuffle"
[Gambas:Video 20detik]
(gbr/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads