Alat ini juga dipamerkan dalam perayaan HUT ke-73 Bhayangkara di lapangan Makodam V/Brawijaya, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (11/7) kemarin. Perangkat canggih ini merupakan salah satu koleksi Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri Cabang Surabaya.
"Alat ini digunakan memeriksa isi ponsel," kata Kepala Urusan Narkoba Forensik Labfor Mabes Polri Cabang Surabaya AKP Yuli Khrisna, Kamis (11/7) kemarin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Dilansir BBC, Jumat (12/7/2019), Cellebrite ikut ambil peranan dalam upaya pemecahan password Syed Rizwan Farook, orang yang berada di balik serangan San Bernardino di California, Desember 2015.
Cellberite juga mengkonfirmasi kebenaran kabar bahwa pihaknya bekerjasama dengan FBI, namun tak ada keterangan lebih lanjut. Berdasarkan laporan koran Israel Yedioth Ahronoth, Cellebrite meneken kontrak data forensik dengan FBI sejak 2013.
Baca juga: FBI Ternyata Cuma Bisa Bobol iPhone Jadul |
Alat produksi Cellebrite memang dikatakan di situsnya bisa membaca sandi (decode) dari iPhone 5C. Meski begitu, Apple sendiri ogah membantu FBI.
Apple menolak memberikan versi khusus dari iOS yang bisa mencegah isi perangkatnya terhapus bila seseorang membuat terlalu banyak kesalahan saat mengisi passcode. FBI sendiri tak mau kehilangan barang bukti dari pengusutan kasus peristiwa yang menewaskan 14 warga AS itu.
"Ekstraksi sistem data, decoding dan analisis bisa dilakukan terhadap perangkat iOS yang terkunci dengan suatu konde sandi (passcode) sederhana atau kompleks," demikian Cellebrite menjelaskan di situsnya.
Passcode yang sederhana bisa dapatkan kembali selama proses ekstraksi fisik dan bisa mengakses ke email dan akses rantai kunci (keychain password). Namun bila perangkat iOS itu dilindungi password rumit, maka ekstraksi fisik diterpkan tanpa akses ke email dan keychain password.
Namun tidak jelas betul apakah perangkat keluaran Cellebrite itu bisa juga membobol iPhone 5Cs atau tidak. Soalnya, sistem operasinya sudah diperbaharui menjadi iOS9. Dipercaya, ponsel Syed Rizwan Farook menggunakan sistem operasi itu.
![]() |
Yang jelas, FBI akhirnya bisa memperoleh data dari ponsel Farook tanpa bantuan Apple. Kementerian Kehakiman AS mengumumkan bahwa pihak ketiga telah membantu kerja FBI, namun tak diungkapkan siapa pihak ketiga yang dimaksud.
"Saya tidak bisa berkomentar soal identitas pihak luar itu," kata juru bicara FBI Christopher Allen kepada BBC.
(dnu/fjp)