Rampok Toko Emas di Tangerang, WN Malaysia Belajar dari YouTube

Rampok Toko Emas di Tangerang, WN Malaysia Belajar dari YouTube

Bahtiar Rifa'i - detikNews
Kamis, 11 Jul 2019 16:17 WIB
Foto: Polisi jumpa pers soal perampokan toko emas di Tangerang (Bahtiar-detikcom)
Serang - Warga Malaysia inisial MNF (26) dan MNI (24) pelaku perampokan toko emas 'Permata' di Balaraja, Tangerang rupanya belajar merampok dari youtube. Keduanya, memanfaatkan aplikasi google street dan waze mencari toko emas.

"Aksinya perampokannya atraktif, yang bersangkutan belajar dari YouTube. Salah satu pelaku, MNF belajar dri video karena dia dasar dirinya tak punya kemampuan merampok," kata Kapolresta Tangerang Kombes Sabilul Alif dalam keterangan kepada wartawan di Tangerang, Banten, Kamis (11/7/2019).

Pelaku MNF sendiri butuh uang untuk membiayai perjalanan membuka usaha di Jepang. Ia lalu merekrut MNI yang merupakan residivis perampokan di Malaysia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Dari situ, keduanya menyepakati untuk merampok di Indonesia karena MNF pernah berkunjung pada 2015. Mereka memanfaatkan aplikasi waze dan google street view untuk mencari toko emas.

"Dengan aplikasi itu dapat memonitor target perampokan," ujarnya.



Pelaku, juga sempat akan merampok toko emas di Kota Serang. Tapi, berdasarkan dua aplikasi itu wilayah ibu kota Banten itu macet dan menyulitkan untuk kabur.

Saat melakukan perampokan pada Sabtu pagi 15 Juni 2019, rupanya dua orang ini menggunakan senjata api mainan. Mereka juga sempat membeli pelat nomor di daerah Serang.

Pada sore harinya, mereka kemudian kembali ke Malaysia. Menurut Alif, mereka juga melakukan perampokan di SPBU Kuala Lumpur dan Selangor pada tanggal 28 dan 29 Juni sehingga ditangkap Polisi Diraja Malaysia (PDRM).

"PDRM sangat terima kash sekali karena dapat memberikan informasi awalnya. Setelah itu dilakukan penyelidikan ternyata pelaku juga melakukan kejahatan dan ditangkap pada 2 Juli," pungkasnya.


(bri/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads