Ngabalin: Kenapa Mesti Pemerintah Dibebani Pemulangan Habib Rizieq?

Ngabalin: Kenapa Mesti Pemerintah Dibebani Pemulangan Habib Rizieq?

Gibran Maulana Ibrahim - detikNews
Kamis, 11 Jul 2019 09:16 WIB
Ali Mochtar Ngabalin (Foto: Audrey/detikcom)
Jakarta - Tenaga Ahli Kedeputian IV Kantor Staf Presiden Ali Mochtar Ngabalin menegaskan pemerintah tak punya masalah jika Habib Rizieq Syihab pulang ke Indonesia. Meski demikian, Ngabalin bingung jika pemerintah yang harus memulangkan Habib Rizieq.

"Yang sekarang kita jadi beban itu kenapa mesti harus presiden atau pemerintah atau Istana yang harus ditugasi untuk memulangkan Habib Rizieq, di mana, apa logika, konstruksi berpikir kayak apa itu?" kata Ngabalin kepada wartawan, Rabu (10/7/2019).


Ngabalin menyebut Habib Rizieq pergi ke Mekah secara mandiri. Karena itu, dia mengatakan Habib Rizieq sebaiknya pulang sendiri juga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kan beliau berjalan, beliau datang ke Mekah pergi ke luar negeri tidak ada kaitannya dengan pemerintah, tidak ada kaitannya dengan urusan negara. Kalau umpama beliau mau kembali ke Tanah Air silakan, tidak ada yang menghalangi, tidak ada yang melarang, monggo saja," ucap Ngabalin.

"Konstruksi berpikirnya jangan kaki ke kepala, kepala ke kaki. Jadi konstruksi berpikirnya itu harus linear supaya bisa seluruh kekuatan itu bisa dipakai," imbuh dia.


Ngabalin lantas menyoroti tindak tanduk Habib Rizieq selama berada di Arab Saudi. Dia menyinggung perihal ucapan Habib Rizieq kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Menuduh presiden dengan berbagai macam diksi dan narasi seperti orang itu tidak punya harkat dan martabat, Pak Presiden dan pemerintah. Terus kenapa sekarang pemerintah yang bolak balik mau disalahkan, bolak balik diminta memulangkan Habib Rizieq? Di mana logikanya?" tegas Ngabalin.


Simak Video "Negosiasi untuk Rekonsiliasi?"

[Gambas:Video 20detik]




(gbr/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads