"Kalau yang sekarang ini, saya dengar dari Pemprov maupun dari Pak Thomas (Perwakilan UNHCR Indonesia), kebetulan sehat semua. Yang di depan Kebon Sirih itu memang ada empat orang yang hamil, hamil tua," kata Direktur Hak Asasi Manusia Kemlu Achsanul Habib di kompleks Kementerian Luar Negeri, Jl Pejambon, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (9/7/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dengan kerja sama Pak Thomas, sudah secara khusus oleh diberikan pemeriksaan kesehatan, penanganan kesehatan," sambungnya.
![]() |
Perwakilan UNHCR, Thomas Vargas, mengatakan pihaknya memberi bantuan kepada pencari suaka berdasarkan skala prioritas. Tidak semua pencari suaka mendapatkan bantuan karena terbatasnya sumber dana. Oleh karena itu, mereka perlu dibantu untuk menjadi mandiri.
"Hal ini penting karena pengungsi pada akhirnya harus bisa membantu diri sendiri dan tidak bergantung pada sumbangan dari organisasi masyarakat, pemerintah, atau UNHCR," papar Thomas.
UNHCR pun membuat sebuah program pelatihan untuk memberdayakan para pencari suaka. Salah satu program itu bekerja sama dengan Markamarie, sebuah perusahaan busana.
"Pemilik perusahaan itu memilih beberapa pengungsi yang memiliki bakat dan ketertarikan di bidang busana untuk diberi pelatihan. Mereka berbagi keahlian dan membantu, pembelajaran yang mereka dapatkan dari sini dapat membantu masa depan mereka," sebut Thomas.
![]() |
Melalui program semacam ini, para pencari suaka diharapkan dapat mengembangkan diri untuk menghadapi kondisi ke depannya. Di samping itu, pelatihan ini juga merupakan sebuah solusi yang menguntungkan berbagai pihak.
"Jadi proyek-proyek ini dimaksudkan untuk saling berkontribusi atas perkembangan ekonomi. Tetapi pengungsi juga dapat mengembangkan kemampuan mereka," pungkasnya.
Simak Juga 'Nestapa Para Pelarian Perang, Hidup dari Belas Kasih di Trotoar':
(imk/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini