Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon sempat melempar sinyal untuk menjadi oposisi. Terbaru, Fadli bicara soal kemungkinan untuk Gerindra bergabung di koalisi pemerintahan Jokowi.
"Itu (pilihan berada di dalam atau luar pemerintahan) belum kita putuskan," ucap Fadli kepada wartawan di Kompleks Kepatihan Kantor Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Senin (8/7/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fadli mengatakan Gerindra akan menggelar rapat internal dahulu untuk memastikan arah politik menjadi oposisi atau gabung koalisi pemerintahan. Dia mengatakan Gerindra tengah menampung aspirasi dari pengurus wilayah, tokoh masyarakat, hingga ulama.
"Kita akan duduk, rapat, dan mendengarkan masukan dari kabupaten, dari provinsi, dari daerah-daerah, dari tokoh-tokoh masyarakat, dari ulama, dari tokoh agama, dari tokoh intelektual," papar Wakil Ketua DPR RI ini.
Setelah mempertimbangkan masukan dari para tokoh tersebut, lanjutnya, Partai Gerindra akan memutuskan apakah akan menyokong pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin atau menjadi penyeimbang pemerintahan.
"Nah, nanti pada waktunya diputuskan. Jadi masih jauhlah nanti, tenang saja, ada waktunya. Waktunya belum mepet. Nanti, masih lama kan. Ini kan pemerintah yang akan datang saja baru mulai tanggal 20 Oktober (2019), ini tanggal berapa? Masih tiga bulanan lebih kalau nggak salah," tutupnya.
Sebelumnya, Fadli sempat melempar sinyal bahwa partainya akan menjadi oposisi. Hal ini disampaikan Fadli tak lama setelah Mahkamah Konstitusi (MK) menolak gugatan pihak Prabowo Subianto-Sandiaga Uno terkait hasil pilpres.
Menurutnya, Indonesia harus terus dijaga. Cara menjaganya, katanya, bisa dengan memastikan parlemen tetap berfungsi.
"Ke depan, apa pun posisinya, saya kira kita semua harus sama-sama menjaga Indonesia. Dan untuk menjaga Indonesia kita bisa melakukannya dengan cara membuat lembaga parlemen kita tetap berfungsi," kata Fadli Zon dalam keterangan tertulis, Jumat (28/6/2019).
Fadli Zon tegas menyatakan Gerindra berkomitmen tak ingin pemerintah ke depan minus kontrol. Dia melempar sinyal partai berlambang burung garuda ini akan menjadi oposisi.
"Kita tidak ingin kembali ke zaman otoritarian dan hegemoni kekuasaan pemerintah yang minus kontrol. Itu komitmen Gerindra dan Pak Prabowo, menjaga demokrasi untuk Indonesia," imbuh Fadli Zon.
Lalu, apa arah politik yang akan diambil Gerindra?
Halaman 3 dari 2
Simak Video "Video: Heboh Pernikahan Anak di Lombok Berujung Ortu Pengantin Dipolisikan"
[Gambas:Video 20detik]
(jbr/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini