Komisi I Bantah Nama Calon Anggota KPI Bocor: Yang Beredar Tak Benar

Komisi I Bantah Nama Calon Anggota KPI Bocor: Yang Beredar Tak Benar

Nur Azizah Rizki Astuti - detikNews
Senin, 08 Jul 2019 20:54 WIB
Abdul Kharis (Tsarina Maharani/detikcom)
Jakarta - Komisi I DPR membantah adanya bocoran yang beredar soal nama-nama calon anggota Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) yang lolos seleksi. Bocoran nama itu disebut Ombudsman RI sebagai maladministrasi yang dilakukan oleh panitia seleksi (pansel).

"Yang beredar itu, bocoran yang beredar, tidak benar," kata Ketua Komisi I Abdul Kharis Almasyhari di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (8/7/2019).

Kharis
lalu mengibaratkannya dengan bocoran nama-nama menteri dalam kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi) periode kedua. Kharis menyatakan juga menerima bocoran nama-nama tersebut melalui pesan WhatsApp (WA).

"Sekarang begini, hari ini banyak beredar ini adalah komposisi calon menteri Presiden Jokowi periode kedua. Beredar, misalnya, nama saya muncul. Kemudian ternyata saya nggak dilantik. Apakah saya juga nuntut ke Ombudsman, oke? Kan, nggak. Ya namanya juga beredar begituan. Itu saya menyederhanakan seperti itu," jelas Kharis.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena setahu saya, setelah saya terima juga yang beredar itu, WA ya. Saya tanya Pak Menteri (Menkominfo Rudiantara), 'Pak Menteri, ini benar?'. (Dijawab) 'Nggak, belum selesai di kita'. Kata Pak Menteri gitu," imbuhnya.


Sebelumnya, Ombudsman RI menemukan ada maladministrasi dalam panitia seleksi (pansel) calon anggota Komisi Penyiaran Indonesia (KPI). Anggota Ombudsman Adrianus Meliala menilai pansel juga tidak memiliki parameter yang jelas untuk menggugurkan atau meloloskan calon. Temuan maladministrasi, kata Adrianus, juga terlihat dari bocornya daftar nama peserta yang lolos seleksi.

"Bocor dari daftar 27 sampai 34 (nama). Menurut kami, itu kan suatu dokumen internal, rahasia yang harusnya tidak keluar. Dan lalu menimbulkan tadi adanya orang-orang yang melapor pada kami. Justru rahasia tapi Gakkumdu bocor. Jadi dalam kata lain, ada semacam ketidaksinkronan atau SOP-nya nggak bagus ya dalam rangka menjaga dokumen sehingga kemudian bocor," sebut dia.


(azr/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads