Tambah Alat Ukur Kualitas Udara, Pemprov DKI Siapkan Rp 5 M

Jakarta - Pemprov DKI akan menambah alat ukur kualitas udara di Jakarta. Anggaran senilai Rp 5 miliar digelontorkan.

"Kalau yang sekarang ini sekitar Rp 5 M. Tepatnya nanti tanya yang di lab, tapi yang beberapa tahun lalu, Rp 5 M satu setnya untuk PM 2,5. Jadi ada 6 parameter (alat yang dimiliki) ada PM 10, PM 2,5, SO2 kemudian NO, CO, Ozon," ucap Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Andono Warih, kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (8/7/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Particulate matter (PM) adalah istilah untuk partikel padat atau cair yang ditemukan di udara. Satuan ini biasanya dipakai untuk pengukuran udara.

Saat ini, Pemprov DKI sudah memiliki 8 alat ukur kualitas udara. Dua alat tambahan akan dibeli tahun ini dan 8 alat lagi direncanakan dibeli pada 2020.

"(Tahun ini) ada 2 kalau nggak salah. Kalau nggak salah tahun depan 8. Jadi kita sudah lebih dari minimal 13 (alat)," ucap Andono.

Dengan adanya alat ukur udara di DKI Jakarta, kualitas udara akan terpantau. Daerah dengan kualitas udara yang baik maupun buruk di Jakarta dapat diketahui.

"Dari situ akan tahu pemetaannya, hotspot-hotspotnya ada di mana. Juga mana yang masih bagus. Jadi bukan hanya satu (menunjukkan) jelek, jadi kan ada tempat-tempat lain juga uang relatif lebih bagus," ucap Andono.

Rencana penambahan alat ukur kualitas udara di Jakarta ini pernah diungkapkan oleh Gubernur DKI, Anies Baswedan. Alat ukur kualitas udara di Jakarta saat ini disebut baru ada 8 dan tersebar di beberapa titik.

"Kita akan menyiapkan alat-alat ukur kualitas udara, karena hari ini, kalau kita ditanya balik bilang kualitas udara buruk, maka kita hanya bisa menentukan paling 10 titik. 15 titik maksimal di Jakarta," kata Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (5/7/2019).

Simak Juga 'Digugat Gegara Kualitas Udara, Anies Siapkan Alat Pengukur':

[Gambas:Video 20detik]