Isu ini kembali mengemuka saat wakil presiden terpilih KH Ma'ruf Amin menyebut, ada menteri dari kalangan muda yang tengah disiapkan Jokowi. Ma'ruf menilai generasi muda yang memiliki kemampuan layak diikutsertakan dalam kabinet.
"Ini kan hak prerogatif presiden. Nanti jadi saya kira memang karena potensi milenial cukup besar, maka saya kira sudah wajar untuk direpresentasikan di dalam kabinet," ujar Ma'ruf di Hotel Grand Cempaka, Jalan Letjend Suprapto, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Rabu (3/7).
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) punya tafsir sendiri soal menteri muda itu. Muda, menurut PDIP, bisa saja secara sikap bekerja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Muda itu berapa? 18? 17? Apakah 50 (tahun) bukan muda? Menurut WHO, umur 60 masih dikategorikan muda, 60-70 dewasa, 70 ke atas baru disebut lanjut usia. Jadi dalam hal ini, kita jangan mendeskripsikan bahwa yang muda itu harus berusia di bawah 30," jelas Eriko.
Sedangkan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mengatakan sang presiden terpilih memang memberikan ruang bagi kalangan muda untuk menempati kursi menteri. Menurut PKB, Jokowi memperhatikan regenerasi kepemimpinan nasional.
"Kalau melihat dari beberapa pernyataan Pak Jokowi, memang bisa jadi kabinet mendatang akan banyak porsi anak-anak muda," kata Ketua DPP PKB Abdul Kadir Karding kepada wartawan, Kamis (4/7).
![]() |
"Tentu ini suatu berita baik bagi generasi muda. Selain kaderisasi, juga peluang bagi mereka untuk menjadi tokoh nasional yang diuji kemampuan dan kapasitas manajerialnya," ucapnya.
Soal sosok calon menteri muda memang sudah pernah disampaikan Jokowi dalam forum terbuka. Ia melirik Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Bahlil Lahadalia menjadi menteri. Usianya relatif muda jika benar ditunjuk Jokowi menjadi menteri. Tahun ini, ia akan berusia 43 tahun.
"Tadi saya melihat-lihat adinda Bahlil ini kelihatannya cocok jadi menteri," kata Jokowi di The Ritz Carlton, Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Minggu (26/5).
![]() |
Meski begitu, Bahlil enggan berandai-andai soal peluang tersebut. Ia menyerahkan sepenuhnya kepada Jokowi.
"Jangan kita berandai-andailah, kalau saya kan orang dari kampung. Dari Papua datang berproses melakukan yang terbaik aja, saya nggak mau berandai-andai," kata Bahlil setelah bertemu Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (12/6).
TII Minta KPK Ikut Terlibat Dalam Seleksi Menteri:
Halaman 2 dari 2
Simak Video "Video: Heboh Pernikahan Anak di Lombok Berujung Ortu Pengantin Dipolisikan"
[Gambas:Video 20detik]
(dkp/dkp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini