Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Bocah SD di Bogor Sejauh Ini

Round-Up

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Bocah SD di Bogor Sejauh Ini

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 04 Jul 2019 22:00 WIB
Y, tukang bubur pelaku pembunuhan bocah 7 tahun di Bogor. (Istimewa)
Bogor - Polres Bogor Kabupaten masih memeriksa H alias Y alias Yanto terkait pembunuhan bocah perempuan F (7). Gelar perkara akan dilaksanakan untuk menentukan status hukum Yanto.

"Kita kan baru ngambil 1x24 jam, nanti malam. Nanti kami gelar lagi. Hasil gelar nanti ditetapkan, mungkin nanti malam. Besok pagi sudah bisa kita jelaskan kepada rekan-rekan media," kata Kapolres Bogor AKBP Andi M Dicky di Polres Bogor Kabupaten, Bogor, Jawa Barat, Kamis (4/7/2019).

F ditemukan tewas di kamar kontrakan yang dihuni Yanto di Kabupaten Bogor pada Selasa (2/7). Sebelumnya, siswi kelas 2 SD itu dilaporkan hilang sejak Sabtu (29/6).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Yanto, yang bekerja sebagai tukang bubur, juga menghilang sejak Sabtu (29/6) atau bersamaan dengan menghilangnya FAN. Yanto akhirnya menyerahkan diri ke Polsek Moga, Pemalang, Jateng, pada Rabu (3/7) sore.

"Pelaku bingung, dia akhirnya melarikan diri ke Surabaya, Semarang, bahkan sempat ke Cirebon, sebelum akhirnya pulang ke Moga," jelas Kasatreskrim Polres Pemalang AKP Suhadi.

Kepada polisi, Y mengaku merasa terganggu si bocah saat berjualan sehingga tega membunuh korban. "Dari keterangan sementara, pembunuhan ini dilakukan mengingat pelaku capek baru jualan dan diganggu korban," sambung Suhadi.

Keluarga dan tetangga bersyukur pelaku sudah menyerahkan diri. Ayah korban tak menyangka sosok pendiam itu tega menghabisi nyawa bocah berusia 7 tahun.

"Alhamdulillah (pelaku menyerahkan diri). Minimal kita nggak penasaran," kata ayah korban saat berbincang dengan detikcom, Rabu (3/7).

Taufik tidak bicara banyak soal sosok Yanto, yang mengontrak di rumah kontrakan orang tuanya. Terkait kasusnya, ia menyerahkan sepenuhnya kepada polisi.

Paman korban bicara sedikit soal sosok Yanto. Dia tak menyangka Yanto yang pendiam tega menghabisi keponakannya yang masih kecil.

"Nggak nyangka saja (Y sebagai pelaku). Ya karena dia itu orangnya pendiam," ujarnya.

F merupakan anak seorang tenaga kerja wanita (TKW) di Taiwan. Ibunya sudah 5 tahun di Taiwan.

"Ibunya kerja TKW di Taiwan, kalau dihitung-hitung sudah hampir lima tahun. Karena kan sudah dua kali berangkat (ke Taiwan)," tuturnya.


Paman korban menyebut ibu kandung korban sudah diberi kabar tentang kematian anak semata wayangnya. Dia kini sudah dalam perjalanan menuju Bogor.

Paman korban juga punya keheranan lain. Yanto diketahui memiliki dua karung celana dalam perempuan.

"Tadi saya dapat kabar langsung dari pihak keluarga yang terima kedatangan polisi, si pelaku (Y) katanya punya banyak celana dalam perempuan, katanya sampai dua karung," katanya.

Dia belum mendapat penjelasan lebih banyak terkait motif Y memiliki celana dalam perempuan sebanyak itu. Namun, kata dia, sejak informasi itu menyebar tadi siang, terungkap banyak ibu-ibu di sekitar kediamannya dan korban mengaku sering kehilangan celana dalam.

"Dengar informasi itu (Y miliki celana dalam perempuan, red), akhirnya di sini banyak tuh ibu-ibu di sini yang ngaku kehilangan celana dalam. Nggak disebut sih (ukuran) buat anak kecil atau orang dewasa yang hilangnya," tuturnya.


(idh/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads