Pendaftaran ditutup Pansel capim KPK pada pukul 16.00 WIB, Kamis (4/7/2019). Tercatat ada 348 orang yang mendaftarkan diri.
Pada hari terakhir, sejumlah nama 'beken' diketahui ikut mendaftarkan diri sebagai capim KPK.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ada hakim tinggi pada Pengadilan Tinggi (PT) Banten, Binsar Gultom, yang ikut mendaftar. Nama Binsar familiar saat mengadili kasus kopi sianida dengan terdakwa Jessica Kumala Wongso.
Selain itu, 3 komisioner KPK maju lagi mencalonkan diri untuk menjadi pimpinan KPK periode 2019-2023. Salah satunya Alexander Marwata.
"Atas dorongan dan dukungan sejumlah pihak serta untuk menjaga keberlanjutan program pemberantasan korupsi yang sedang berjalan," kata Alexander.
Sedangkan dari Polri, Pansel KPK menyebut ada 10 perwira tinggi yang mendaftar. Salah satu yang datang ke Pansel KPK adalah Staf Ahli Kapolri Irjen Ike Edwin.
Ike Edwin mengatakan mendaftar capim KPK atas keinginan pribadi. Ia mengatakan sudah meminta restu kepada pimpinan Polri dan didukung untuk mendaftar sebagai capim KPK.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian sebelumnya menuturkan Divisi Propam dan Itwasum Polri telah menelusuri rekam jejak pati Polri yang mengajukan diri untuk ikut seleksi capim KPK. Hasilnya, tak ditemukan masalah pada kesembilan kandidat.
Sementara itu, Ketua Pansel Capim KPK Yenti Garnasih mengatakan nama-nama capim KPK akan diumumkan pada 11 Juli. Pengumuman itu nantinya bisa diakses melalui website khusus capim KPK.
Selain itu, masyarakat bisa memberikan masukan kepada Pansel soal rekam jejak para capim KPK yang lolos seleksi tahap awal tersebut.
Terkait seleksi capim KPK, Wakil Presiden Jusuf Kalla berharap tokoh yang mendaftar memiliki jejak rekam yang baik. JK ingin Pansel memilih tokoh yang bersih dan berani sebagai pimpinan KPK yang baru.
"Tentu harus memilih tokoh yang pertama bersih dan mempunyai keberanian, pengetahuan tentang hukum tentang masalah kenegaraan," kata JK.
Selain itu, JK berharap KPK bekerja dengan penuh kehati-hatian. Dia berpesan pimpinan KPK yang baru memikirkan dengan matang saat menangkap tersangka terkait korupsi.
"Jangan asal juga orang yang asal ambil tangkap tentu juga harus dilihat efek-efeknya. Juga pencegahan," kata JK.
Halaman 2 dari 2
Simak Video "Video: Kepala Daerah Nyeletuk Gaji Tak Cukup Bikin Pimpinan KPK Marah"
[Gambas:Video 20detik]
(fdn/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini