Jasad korban ditemukan oleh kakek korban pada Selasa (2/7/2019) malam. Sang kakek saat itu mencium bau busuk menyengat dari kontrakan miliknya, yang dihuni oleh Y alias H (23).
Sang kakek bersama saksi kemudian mendobrak pintu kontrakan tersebut dan menelusuri sumber bau. Hingga akhirnya tiba di kamar mandi, ditemukan jasad korban yang terbungkus kain seprai meringkuk di dalam kamar mandi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang pertama masuk ke kamar itu kakak ipar si Yanto. Dia yang pertama lihat saya rasa. Kalau saya memang nggak sempat lihat karena kan dihalangi sama yang lain, saya nggak sadar malam itu," kata Taufik di rumah duka di wilayah Megamendung, Kabupaten Bogor, Rabu (3/7).
Taufik begitu terpukul atas kematian putrinya yang tragis. Betapa tidak, Sabtu (29/6) itu menjadi hari terakhir dia melihat putrinya, sebelum berangkat kerja di sebuah hotel. Ia berpesan kepada sang anak untuk tidak pulang ke rumah dan menginap di rumah kakek.
"Saya sempat pamit sama anak saya pas mau kerja hari itu, sekitar jam 1 siang. Saya bilang, 'Teteh (panggilan Taufik ke korban) nggak usah pulang, ya, Ayah mau kerja.' Setelah itu, saya langsung kerja," kata Taufik.
Salah satu anggota keluarga korban, YM, berharap pelaku diberi hukuman yang setimpal atas kematian korban.
"Kalau bisa mah cepat ditangkep saja sama pihak yang berwajib. Kalau bisa dihukum mati saja, Pak. Gitu aja. Pihak keluarga besar juga meminta agar pelaku dihukum mati," kata YM.
"Ini menyangkut nyawa seseorang. Kan ibu-bapaknya mati-matian kerja keras buat cari makan buat kehidupan dia (korban). Itu pertanggungjawabannya gimana, kan," sambung YM.
![]() |
YM mencurigai Y sebagai pelaku pembunuhan. Pasalnya, Y menghilang bersamaan dengan hilangnya korban pada Sabtu (29/6). Y merupakan warga asal Pemalang yang berjualan bubur di Bogor.
Kecurigaan terhadap Y ini dibenarkan oleh Kapolsek Megamendung AKP Asep. Asep mengatakan Y masih dicari polisi setelah kejadian itu.
"Orangnya masih dalam pencarian," kata Kapolsek Megamendung AKP Asep saat dihubungi detikcom, Rabu (3/7) pagi.
Polres Bogor dan Polsek Megamendung bergerak cepat untuk melacak pelaku. Hingga akhirnya Y menyerahkan diri ke Polres Pemalang.
"Tadi ada pelaku pembunuhan korban anak di Megamendung (Bogor) yang menyerahkan diri ke polisi. Saat ini masih dilakukan pemeriksaan UPPA Polres Pemalang," jelas Kasatreskrim Polres Pemalang AKP Suhadi.
Y adalah warga Desa Gendong, Kecamatan Moga, Pemalang, Jawa Tengah. Setelah membunuh korban, Y bingung dan sempat berpindah-pindah tempat untuk menghindari kejaran polisi.
"Pelaku bingung, dia akhirnya melarikan diri ke Surabaya, Semarang, bahkan sempat ke Cirebon sebelum akhirnya pulang ke Moga," jelas Suhadi.
![]() |
Sesampai di rumahnya di Desa Gendong, Kecamatan Moga, menurut Suhadi, pelaku pembunuhan anak ini menceritakan kepada pihak keluarga atas apa yang telah dilakukannya.
"Oleh pihak keluarga akhirnya disarankan untuk menyerahkan diri ke Polsek Moga. Diantar pihak keluarga pelaku menyerahkan diri ke Polsek," jelas Suhadi.
Kepada polisi, Y mengaku menyesal telah membunuh korban. Y mengaku membunuh korban lantaran emosi karena diganggu oleh korban.
"Dari keterangan sementara, pembunuhan ini dilakukan mengingat pelaku capek baru jualan dan diganggu korban," sambung Suhadi.
Polres Pemalang juga sudah berkoordinasi dengan kepolisian di Bogor. Y akan segera dibawa ke Bogor untuk penyelidikan lebih lanjut.
Halaman 2 dari 2
Simak Video "Video: 2 Bocah di Lampung Ditemukan Tewas dengan Kepala Hancur-Tangan Putus"
[Gambas:Video 20detik]
(mei/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini