"Tanya adik-adik saya saja deh, karena saya tidak terlalu kenal dengan Rizal Mallarangeng. Saya juga tidak tahu sejak kapan beliau masuk Golkar," kata Bamsoet di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (3/7/2019).
Rizal pun membantah jika dikatakan mengancam para kader DPD Golkar DKI untuk mencabut dukungan ke Bamsoet sebagai caketum Golkar. Bamsoet mengatakan ancaman itu nyata dialami rekan-rekannya di DPD Golkar DKI.
Simak Juga 'Blak-blakan Ketum Golkar, Kinerja dan Manuver Airlangga':
"Saya nggak tahu (ancamannya), tanya yang mengalami saja. Dan adik-adik saya siap menjawab semuanya. Saya hanya ingin adik-adik saya tidak terganggu dalam soal hal dukung-mendukung ini," ujar dia.
"Saya ingin keselamatan posisi mereka lebih penting buat saya daripada mendukung saya," imbuh Bamsoet.
Dia pun mempersilakan jika Rizal mau bertemu dengannya. Bamsoet mengatakan terbuka untuk menerima saran dan aspirasi.
"Siapa saja, kenal nggak kenal kan saya terima. Jadi saya terbuka kepada siapa saja. Mau mereka kenal, mau tidak kenal datang ke sini, ini kan rumah rakyat, silakan saja disampaikan apa yang bisa saya bantu, yang bisa saya perbuat ya, saya akan lakukan," tuturnya.
Diberitakan, Plt Ketua DPD Golkar DKI Jakarta Rizal Mallarangeng membantah jika dikatakan mengancam para kader agar mencabut dukungan ke Bambang Soesatyo (Bamsoet) sebagai caketum Golkar. Dia mengingatkan Bamsoet agar berpolitik dengan santun.
"Nggak ada ancaman, semua sukarela. Yang salah ya Bamsoet. Jadi jangan pakai cara seperti itu terhadap Golkar dan saya. Berpolitik yang santun," kata Rizal saat dihubungi, Selasa (2/7).
Dia menjelaskan para kader DPD Golkar DKI secara sukarela mencabut dukungan kepada Bamsoet. Menurut Rizal, Bamsoet-lah yang mula-mula mengintimidasi para kader agar memberikan dukungan kepadanya.
"Dia yang mengintimidasi, tetapi kemudian keliru, lalu teman-teman sadar dan mencabut. Nggak ada paksaan. Sepenuhnya atas kesadaran sendiri," sebutnya.
(tsa/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini