"Sebenarnya dipercepatnya (munas) tentu harus dengan alasan. Tapi kami di DPP melihat tidak ada alasan (dipercepat)," kata Sekjen DPP Golkar Lodewijk Freidrich Paulus di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (2/7/2019) malam.
Usulan percepatan digelarnya munas sebelumnya disampaikan kader muda Golkar yang tergabung dalam Barisan Pemuda Partai Golkar (BPPG). Adapun BPPG mengajukan nama Bambang Soesatyo (Bamsoet) sebagai ketum penerus Airlangga Hartarto.
Kembali ke Lodewijk. Ia menjelaskan munas tetap digelar pada Desember lantaran berpatokan pada pelaksanaan musyawarah nasional luar biasa (munaslub) Golkar pada Desember 2017.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sekjen Jawab Tudingan Miring Airlangga Gagal Dongkrak Suara Golkar
"Bicara gagal dan berhasil, lihat kondisi tersebut. Partai Golkar dalam lima tahun, lima ketua umum. Kemudian waktu kerja untuk Airlangga dan kami hanya 15 bulan," jelas Lodewijk.
Lodewijk mengatakan, saat Airlangga menjabat ketum, elektabilitas Golkar berada di kisaran 6-9% berdasarkan survei internal. Selain itu, beberapa kader tersangkut masalah hukum.
Namun, kata Lodewijk, 'cobaan' tersebut dapat dilalui kepemimpinan Airlangga. Perolehan suara Golkar berada di kisaran angka 12% pada Pemilu 2019.
"Tapi setelah kami bekerja, alhamdulillah suara kita bisa dapat 12,31%. Artinya, sudah naik 100%," ucap Lodewijk.
(dkp/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini