"Untuk Pansel KPK kemarin dari kami memang terkait tentang rekam jejak dari calon. Jadi bukan hanya yang bersangkutan pengguna atau bukan, tetapi juga rekam jejak apa ada terkait dengan sindikat," kata Kepala BNN Heru Winarko di Hotel Ciputra, Jalan S Parman, Jakarta Barat, Rabu (3/7/2019).
Heru mengatakan, bukan hanya personal capim KPK, anggota keluarga capim juga akan dipantau BNN. Menurut Heru, anggota keluarga yang tersandung narkoba akan mempengaruhi kinerja seseorang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bukan hanya yang bersangkutan, tapi juga keluarganya. Karena melihat di BNN itu ada ketergantungan, kalau ada anak kena narkoba atau saudara yang kena narkoba, tentu dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan tidak terlalu berjalan optimal," ujarnya.
Heru tidak memerinci bentuk pengawasan yang akan dilakukan oleh BNN. Dia menyebut BNN bekerja sesuai permintaan Panitia Seleksi Capim KPK.
"Tentu kami melihat permintaan dari Pansel. Pansel melakukan permintaan, baru kita lakukan langkah yang diperlukan," kata Heru.
Sebanyak 127 orang sudah mendaftar sebagai calon pimpinan (capim) KPK hingga Selasa (2/7/2019). Para bakal capim ini terdiri atas berbagai latar belakang profesi.
"Capim KPK per tanggal 17 Juni hingga 2 Juli, pendaftar 127 orang," kata Wakil Ketua Pansel capim Kpk Indriyanto Senoadji, Rabu (3/7).
Dari 127 pendaftar, ada 29 orang yang berlatar belakang advokat. Selain itu, ada lima orang dari Polri dan enam orang berlatar belakang jaksa dan hakim.
Simak Juga 'Akademisi hingga Jendral Polisi 'Berebut' Kursi Pimpinan KPK':
(abw/fdn)











































