"Yang jelas itu jenazah kering, jadi tidak berbau menyengat, kemudian tidak ada ulat termasuk lalat pun tidak ada. Jadi biasa kalau jenazah biasa pasti kan baunya menyengat kemudian ada belatungnya itu tidak ada sama sekali," kata Kapolsek Selemadeg Timur AKP I Putu Oka Suyasa saat dihubungi, Senin (1/7/2019).
"Nah itu nanti dari pemeriksaan forensik kenapa bisa seperti itu, kok bisa seperti itu, entah alat apa, kepastiannya dari forensik," sambungnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Oka mengatakan pihaknya kesulitan melakukan identifikasi jenazah. Korban diduga sudah sekitar 2-3 minggu yang lalu meninggal.
"Kalau dilihat dari situasi sampai habis sudah badannya ya barangkali (meninggal) 2-3 minggu. Tapi kan kepastiannya secara forensik nanti dijelaskan," jelasnya.
Dihubungi terpisah, Kepala Instalasi Forensik RSUP Sanglah dr Dudut Rustyadi mengatakan mayat dalam kardus kondisinya utuh hanya tertekuk.
"Kondisinya sudah busuk banget, beberapa jaringan sudah hilang. Masih utuh cuma ditekuk saja. (Soal formalin) Belum bisa konfirm harus riksa labfor dulu, nanti saat autopsi sekalian ambil bahan untuk pemeriksaaan labfor," ujar dia.
Mayat dalam kardus ditemukan Minggu (30/6) pukul 15.00 Wita di Banjar Megati, Desa Megati, Selemadeg Timur, Tabanan. Ciri-ciri mayat tersebut berambut panjang warna pirang, memiliki kuku-kuku panjang di jarinya, serta memakai setelan kaos hitam dan celana pendek bertali.
(ams/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini