Hamdani Arif (67) selaku Ketua RT 1 RW 5 Kelurahan Aren Jaya, Bekasi Timur, mengaku melihat kondisi awal penemuan kerangka itu. Menurut pengamatannya, posisi kepala terpisah dengan kerangka lainnya, sehingga menimbulkan pertanyaan dalam proses kematian jasad.
"Saya tidak tahu persis apakah pembunuhan atau bunuh diri. Karena ada posisi tali menggantung, kepalanya terpisah, baju warna putih kusam, celana hitam, ada rangka di dalam situ (celana dan baju)," jelas Hamdani kepada wartawan di lokasi, Rabu (26/6/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya cek, benar, tadinya pintunya tertutup rapat karena diganjal. Dia (saksi) itu masuknya lewat jendela. Saya lihat betul bahwa ada mayat, tidak tahu laki-laki atau perempuan. Saya langsung lapor polisi," katanya.
Polisi kemudian datang ke lokasi dan mengecek temuan kerangka tersebut. Polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti berkaitan dengan temuan itu, termasuk salah satunya tali tambang.
Tidak diketahui identitas korban tersebut. Hamdani juga sejauh ini tidak menerima laporan adanya warga yang kehilangan anggota keluarganya.
Rumah yang menjadi TKP penemuan mayat adalah rumah kosong yang tidak terawat. Rumah itu milik seseorang bernama Roni dan sudah ditinggalkan sekitar tahun 1990-an.
"Rumah itu kosong dari semenjak bangun sampai sekarang belum dibeli orang, dibangun dari tahun 1990-an, atas nama pemiliknya namanya Roni. Yang mau beli silakan harganya Rp 6 juta satu meternya," jelas Hamdani.
Rumah kosong itu kadang-kadang digunakan oleh anak-anak sekitar buat nongkrong. Bahkan dia sering membubarkan anak-anak muda yang nongkrong di situ.
"Semenjak beberapa kali dibubarin, sudah nggak kelihatan lagi. Biasanya nongkrong di jalanan depan rumah (TKP)," tuturnya.
(mea/mea)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini