Jelang Putusan MK, Begini Pengamanan di Kompleks DPR/MPR

Jelang Putusan MK, Begini Pengamanan di Kompleks DPR/MPR

Nur Azizah Rizki Astuti - detikNews
Rabu, 26 Jun 2019 19:16 WIB
Pengamanan di gedung DPR menjelang sidang putusan sengketa hasil pilpres di MK besok (Nur Azizah Rizki/detikcom)
Jakarta - Sejumlah personel TNI-Polri masih bersiaga di kompleks parlemen. Keberadaan pasukan pengamanan ini sama seperti kondisi saat pengamanan 21-22 Mei lalu.

Pantauan detikcom di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (26/6/2019), tampak sejumlah mobil Korps Brimob dan TNI bersiaga di area halaman depan gedung DPR/MPR. Mobil Barracuda dan beberapa mobil yang membawa kawat berduri juga tampak di lokasi.


Mobil water cannon disiagakanMobil water cannon disiagakan (Nur Azizah Rizki/detikcom)

Pada 21-22 Mei lalu, aparat menggembok pagar kompleks parlemen dan memasang kawat berduri di depan gerbang masuk. Menjelang pembacaan putusan MK besok, petugas Pengamanan Objek Vital (Pam Obvit) masih menunggu arahan dari Kapolri Jenderal Tito Karnavian.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Belum ada perintah (untuk digembok), ya kita nunggu perintah dari pimpinan. Semuanya kan kemarin dari perintah pimpinan. Perintah pimpinan untuk digembok supaya gedung parlemen ini tetap aman," kata petugas Pam Obvit DPR/MPR Brigadir Anwar Tahir di lokasi.


Mobil kawat berduri disiagakan di kompleks DPR/MPRMobil kawat berduri disiagakan di kompleks DPR/MPR (Nur Azizah Rizki/detikcom)

"Pemasangan kawat berduri ya itu juga dari pimpinan, perintah dari pimpinan baru kita laksanakan. Masih nunggu arahan dari pimpinan apakah besok harus ditutup atau tidak," imbuhnya.

Anwar mengatakan ada sekitar 3.000 personel TNI-Polri yang disiagakan di gedung DPR. Dia mengatakan belum ada penambahan personel.


"Kekuatan kita sementara sama dengan yang kemarin-kemarin. Di sini Brimob Nusantara sekitar 2.017 orang. Ada TNI, dari Marinir ada, dari Lanud ada, dari Angkatan Darat ada, lengkap. Ini kan mereka setiap hari aplusan-aplusan, kalau kemarin sih jumlah TNI ada 1.000 personel," jelas Anwar.


(azr/jbr)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads