Keponakan Tak Lolos PPDB Zonasi, Mendikbud: Biasa, Sudah Risiko

Keponakan Tak Lolos PPDB Zonasi, Mendikbud: Biasa, Sudah Risiko

Tsarina Maharani - detikNews
Senin, 24 Jun 2019 17:42 WIB
Foto: Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy. (Lamhot Aritonang-detikcom)
Jakarta - Mendikbud Muhadjir Effendy santai dua keponakannya, Al Uyuna Galuh Cintania dan Al Uyuna Galuh Cantika, tidak lolos dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) sistem zonasi di Sidoarjo, Jawa Timur. Muhadjir mengatakan gagal karena tidak memenuhi syarat merupakan hal yang wajar.

"Ya biasa, memang sudah risiko. Kalau dalam beberapa hal tidak memenuhi syarat, ya biasa itu," kata Muhadjir di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (24/6/2019).


Dia mengaku sang adik, Anwar Hudijoni, sempat menceritakan perihal kabar dua keponakannya yang gagal masuk ke SMA I Sidoarjo itu. Namun, Muhadjir mengatakan Hudijono tidak meminta tolong kepada dirinya agar mereka diloloskan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Nggak ya, cuma beritahu setelah tidak diterima itu. Bukan berarti minta tolong gitu juga nggak. Santai-santai saja," ujarnya.

Al Uyuna Galuh Cintania dan Al Uyuna Galuh merupakan saudara kembar. Cintania mendaftar melalui jalur prestasi (japres) non akademik, yakni dengan modal medali emas Kejurnas Puncak Silat dan medali perak lomba robot tingkat nasional. Sementara Cantika bermodal medali emas lomba story telling tingkat nasional dan medali perak lomba film indie tingkat nasional.


Mereka berdua lulusan SMP Muhammadiyah I Sidoarjo. Dalam sistem zonasi lalu, mereka mendaftarkan di SMA I Negeri Sidoarjo. Namun keduanya gagal masuk SMA yang diidam-idamkan.

"Anak kami si kembar ini mendaftarkan PPDB sistem zonasi melalui japres non akademik. Namun keduanya gagal masuk SMA Negeri I Sidoarjo," kata sang ayah, Hudijono kepada wartawan di rumahnya di Sidoarjo, Jatim, Senin (24/6).


Simak Juga: Ortu & Calon Siswa Serbu Sekolah Gegara Isu 'Siapa Cepat Dia Dapat'

[Gambas:Video 20detik]

(tsa/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads