Faldo Maldini Beraksi Lagi

Round-Up

Faldo Maldini Beraksi Lagi

Tim detikcom - detikNews
Senin, 24 Jun 2019 08:09 WIB
Foto: Faldo Maldini (Dok Pribadi)
Jakarta - Setelah bikin heboh dengan video 'Prabowo Tidak akan Menang Pemilu di MK', juru bicara BPN Prabowo Subianto-Sandiaga Uno Faldo Maldini kembali melancarkan aksi. Kali ini, ia mengunggah video 'Prabowo (Mungkin) Gabung ke Jokowi' di akun YouTube miliknya.

Dirangkum detikcom, Senin (24/6/2019), Faldo mendapatkan kritik keras setelah dia mengunggah video 'Prabowo Tidak akan Menang Pemilu di MK' pada Senin (17/6). Kini, lewat video terbarunya, Faldo sekaligus menjawab berbagai kritik dan tuduhan yang dialamatkan kepada dirinya itu.

Dalam video 'Prabowo (Mungkin) Gabung ke Jokowi', Faldo pun berbicara soal kemungkinan-kemungkinan yang terjadi dalam politik. Faldo mengulas perolehan suara Partai Gerindra di Pileg 2019.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Gerindra diketahui menempati posisi kedua dalam pileg dengan perolehan suara sebanyak 12,97 persen. Menurut dia, gagasan Gerindra bergabung dengan pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) di periode 2019-2024 merupakan pilihan realistis.

"So, mungkin nggak yang 12% gabung sama Jokowi? Gue nggak bilang sih, kalau Gerindra gabung ke Jokowi itu buruk. Itu realistis. Itu pilihan bagi parpol, berada dalam lingkaran kekuasaan tentu lebih baik," kata Faldo, Minggu (23/6).


Namun, lanjut Faldo, hal sebaliknya juga mungkin terjadi. Saat ini, hasil Pilpres 2019 masih menunggu keputusan persidangan sengketa hasil pilpres di Mahkamah Konstitusi (MK). Menurut Faldo, jika Prabowo dinyatakan menang pilpres, Jokowi bisa saja bergabung di pemerintahan eks Danjen Kopassus itu.

Dia mengatakan hal itu sama sekali bukan barang aneh. Menurut Faldo, yang terpenting adalah para tokoh tersebut tetap mempertahankan nilai-nilai yang selama ini diperjuangkan.


Politikus PAN itu mencontohkan sikap Prabowo yang kerap menyinggung kebocoran anggaran negara. Ia mengatakan hal tersebut merupakan salah satu nilai Prabowo yang harus diwujudkan jika capres nomor urut 02 itu mengisi jabatan publik.

"Misal Pak Prabowo selalu bilang kebocoran anggaran. Ketika Pak Prabowo gabung ke pemerintahan Jokowi, dia bisa menyampaikan pikirannya, membuat anggaran negara ini tidak bocor, dan misalnya Pak Prabowo tidak bisa melakukan itu ketika gabung, gue pasti akan mengkritik Pak Prabowo. Berarti dia tidak menjalankan value yang dia yakini. Sebagaimana juga keyakinan-keyakinan yang dimiliki Kiai Ma'ruf, Pak Jokowi, dan Bang Sandi tentunya," ujar Faldo.

Pernyataan Faldo disahuti Partai Gerindra. Waketum Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menyebut Faldo sok tahu.

"Faldo selaku juru bicara BPN yang tidak pernah hadir lagi, jangan merasa sok tahu," kata Dasco, Minggu (23/6).


Ia mengatakan hingga saat ini sang ketua umum, Prabowo Subianto, masih menunggu keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait sidang sengketa Pilpres 2019. Menurut Dasco, segala keputusan terkait rekonsiliasi setelah pilpres sepenuhnya akan ditentukan Prabowo.

Dasco mengatakan tidak ada hal yang mustahil dalam politik. Namun, ia tidak mau berbicara gamblang soal kemungkinan bergabung ke Jokowi.

"Kalau soal rekonsiliasi ya, pasti akan dipikirkan setelah MK pastinya. Kita kan belum tahu hasil MK-nya gimana. Tapi rekonsiliasi itu sepanjang kedua pihak sama-sama mengikuti apapun hasil keputusan MK, tidak ada yang mustahil. Karena hal seperti ini pernah terjadi dan Pak Prabowo pasti akan melakukan langkah-langkah untuk kepentingan bangsa dan negara," sebut dia.


Sementara itu, Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin menyatakan mereka tidak pernah menutup pintu bagi Gerindra jika mau bergabung. Wakil Ketua TKN Arsul Sani bahkan memuji sikap Gerindra yang dinilai kesatria dalam menghadapi hasil Pilpres 2019.

"Partai-partai KIK memang tidak pernah menutup pintu bagi Gerindra untuk masuk ke dalam koalisi pemerintahan. Semuanya tergantung pada Pak Jokowi dan Pak Prabowo sendiri," ujar Arsul.

Ia pun mengatakan hingga saat ini proses komunikasi di antara kedua pihak terus berlangsung. Arsul menegaskan bergabungnya Gerindra dalam kabinet Jokowi tak mustahil.

"Yang jelas komunikasi terus berlangsung. Jadi Gerindra bergabung ke koalisi pemerintahan itu jangan dianggap sebagai kemustahilan," kata dia.


Faldo Maldini Sebut Prabowo Tidak Akan Menang Pemilu di MK:

[Gambas:Video 20detik]

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads