Mulanya BW mempertanyakan soal sempitnya waktu penyelesaian sengketa pemilu di Mahkamah Konstitusi (MK). Padahal kejahatan terus berkembang. Di sela-sela pertanyaannya, BW kemudian menyapa Prof Eddy dengan sapaan sobat.
"Semua argumen menarik dalam konteks tekstual ilmiah, tapi bagaimana itu diterapkan dalam speedy trial yang diungkapkan, 1 hari 15 saksi, 2 ahli, disuruh menjelaskan dengan berbagai argumen. Ini kita sedang bermimpi atau menyelesaikan masalah? Apalagi dalam berbagai sengketa diadu C1 dengan C1. Kalau ada 20 juta, apa mungkin dalam waktu 5 hari?" tutur Bambang Widjojanto, dalam sidang lanjutan gugatan Pilpres 2019 di gedung Mahkamah Konstitusi, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta, Jumat (21/6/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pak hakim, saya biasa sebut ahli ini sobat," kata BW.
Bambang kemudian meminta Prof Eddy bersama-sama menyelesaikan masalah kecurangan pemilu. Dia berharap Prof Eddy tak hanya membahas masalah ini dengan gaya konvensional.
"Sobat, kami butuh Anda di sini untuk cari jalan keluar terhadap kerumitan ini. Kalau Anda pakai old fashion-old fashion, adu C1 dengan C1, kita tidak akan menyelesaikan masalah," tambah BW kepada Prof Eddy.
Kuasa hukum Prabowo lainnya, Prof Denny Indrayana, juga mengenal Prof Eddy dengan baik. Dia bahkan menyebut Prof Eddy dengan sapaan 'sobat karib'.
"Kalau Pak Bambang panggil sobat, kita sobat karib, kita pernah hadap-hadapan pintu kantor di kampus. Hari ini saya panggil dia ahli Prof Eddy," ucap Denny.
Simak Juga 'Jokowi Disebut Senior, BW Nilai Saksi 01 Banyak Tutupi Informasi':
(rvk/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini