Momen Tawa di Sidang MK: Saat Hakim Menolak Panggilan Baginda

Momen Tawa di Sidang MK: Saat Hakim Menolak Panggilan Baginda

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 20 Jun 2019 11:13 WIB
Deretan saksi Prabowo-Sandi saat sidang MK. (Grandyos Zafna/detikcom)
Jakarta - Sidang gugatan Pilpres 2019 di Mahkamah Konstitusi (MK) tak melulu berjalan panas. Ada juga momen yang mengundang tawa, salah satunya akibat ada celetukan 'baginda'.

Seperti diketahui, hakim konstitusi dipanggil sebagai 'Yang Mulia' ketika sidang. Tapi saksi Prabowo-Sandiaga yang bernama Hairul Anas Suaidi sempat memanggil hakim dengan sebutan 'Baginda'.

Awalnya, anggota majelis hakim I Dewa Gede Palguna bertanya tentang pelatihan Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf yang sempat diikuti Hairul Anas. Hairul Anas adalah caleg PBB yang belakangan kemudian bergabung dengan relawan IT Prabowo-Sandiaga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Dalam kesaksiannya, Hairul Anas mengaku mendapat materi 'kecurangan bagian dari demokrasi' dalam pelatihan itu. Palguna pun menggali soal materi itu.

"Saudara dilatih untuk melakukan kecurangan atau saudara diterangkan bahwa ada kecurangan-kecurangan yang terjadi dalam demokrasi? Itu dua hal yang berbeda," tanya Palguna.

"Lebih cenderung ke yang kedua, Yang Mulia. Ini adalah pengakuan bahwa kecurangan adalah suatu kewajaran," jawab Hairul Anas.



Palguna pun menegaskan lagi bahwa Hairul Anas tidak dilatih untuk melakukan kecurangan. Saat menjawab, Hairul Anas pun mengeluarkan ucapan 'baginda' itu.

"Kita memang tidak dilatih untuk itu, tetapi ini adalah semacam pengakuan, Baginda, eh Yang Mulia," ucap Hairul Anas.

"Jangan 'Baginda', nanti saya jadi raja," kata Palguna merespons.

Tawa pun terdengar di ruangan sidang. Hairul Anas pun minta maaf.

"Maaf, saya baru bangun tidur," kata Hairul Anas.


Ketua Sekber 02 di Batu Bara Punya Video Polisi Tak Netral:

[Gambas:Video 20detik]

(imk/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads