Wiranto: Bertemu Tak Bertemu, Eks Panglima GAM Tetap Akui Aceh Bagian NKRI

Wiranto: Bertemu Tak Bertemu, Eks Panglima GAM Tetap Akui Aceh Bagian NKRI

Adhi Indra Prasetya - detikNews
Selasa, 18 Jun 2019 16:25 WIB
Menko Polhukam Wiranto. (Foto: Andhika Prasetia/detikcom)
Jakarta - Pemerintah batal menggelar pertemuan dengan mantan Panglima Gerakan Aceh Merdeka (GAM) Muzakir Manaf. Menko Polhukam Wiranto tidak mempermasalahkan batalnya pertemuan karena Muzakir sudah mengklarifikasi pernyataannya soal referendum Aceh dari NKRI.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, Muzakir dijadwalkan bertemu dengan pemerintah pada hari Senin (17/6) kemarin. Rupanya pertemuan tidak jadi karena Muzakir mengikuti rapat Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Aceh karena ia menjabat sebagai ketua umum.


"Dia kan ternyata ikut rapat KONI, rencana nanti kalau sudah ada waktu saja yang baik. Tapi saya kira sudah nggak ada masalah kok ya, bertemu nggak bertemu, sudah jelas masalahnya bahwa beliau menarik pernyataan soal referendum itu dan tetap mengakui Aceh sebagai bagian dari NKRI yang tak terpisahkan," kata Wiranto di kantor Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (18/6/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat memberikan klarifikasi terkait referendum, Muzakir sempat mengungkit soal isi perjanjian Helsinki. Perjanjian tersebut diteken oleh Indonesia dan GAM pada 15 Agustus 2005. Indonesia diwakili oleh Menteri Hukum dan HAM Hamid Awaluddin dan Pimpinan GAM Malik Mahmud. Sedangkan saksinya dan adalah Mantan Presiden Finlandia Martti Ahtisaari selaku fasilitator negoisasi.


Dalam dokumen tersebut tak ada sama sekali poin yang memuat soal referendum. Namun, dijelaskan bahwa jika ada klaim-klaim yang tak tuntas, bisa diselesaikan melalui Komisi Bersama Penyelesaian Klaim (KBPK).

"Namun memang mungkin ada tuntutan tentang MoU (nota kesepahaman, red) Helsinki yang belum terselesaikan, saya sudah cek ke Kemendagri memang masalah-masalah teknis bukan karena keengganan pemerintah pusat, tapi hal hal teknis yang perlu dikoordinasikan lagi, belum selesai," ujar Wiranto.

Sebelumnya, Muzakir atau Mualem memberikan klarifikasi dalam video berdurasi 1 menit 16 detik. Ia berharap butir-butir perdamaian yang diteken antara GAM dan pemerintah Indonesia yang belum sesuai dituntaskan ke depan. Selain itu, Mualem berharap Aceh lebih maju.

Berikut ini klarifikasi lengkap Muzakir:

Saya Muzakir Manaf selaku Ketua PA dan KPA menyatakan sebagai berikut:
1. Bahwa menyatakan saya tentang referendum tidak... (satu kata tidak jelas terdengar pengucapannya) rakyat Aceh saya lakukan hal tersebut secara spontan kebetulan pada event peringatan haul meninggalnya Teungku Hasan Muhammad Ditiro.
2. Saya menyadari rakyat Aceh saat ini cinta damai dan pro-NKRI.
3. Saya berharap Aceh ke depan harus lebih maju membangun provinsi Aceh dalam bingkai NKRI.
4. Hal-hal lain yang menurut saya belum sesuai pasca-MoU Helsinki akan saya buat... (satu kata tidak jelas terdengar pengucapannya) sendiri guna menuntaskan semua butir-butir MoU Helsinki ke depan.



Tonton video Wiranto: Kalau Ada Aksi di MK Berarti Bukan Pendukung Prabowo-Sandi:

[Gambas:Video 20detik]



(dkp/hri)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads