Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Asep Adi Saputra mengatakan untuk mengungkap kerusuhan 22 Mei tim investigasi Polri melakukan koordinasi dengan beberapa lembaga seperti Kompolnas, Ombudsman, hingga Komnas HAM.
"Harus dipahami tim ini secara paralel berkoordinasi dengan lembaga-lembaga pengawas lainnya seperti kompolnas, Ombudsman dan Komnas HAM," ujar Asep di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (17/6/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Berikut temuan-temuan terbaru polisi dari kerusuhan 22 Mei:
4 Orang Meninggal Dipastikan Terkena Peluru Tajam
Polri mengatakan 4 dari 9 orang yang meninggal dalam peristiwa kerusuhan 22 Mei dipastikan tewas akibat tertembak peluru tajam. Kepastian tersebut didapat setelah tim forensik RS Polri melakukan autopsi terhadap keempat jasad tersebut.
"Ini sudah dilakukan autopsi dan hasilnya bahwa empat (korban) jelas merupakan korban meninggal dunia karena adanya peluru tajam," kata Asep.
Asep menerangkan, dari empat jasad yang diautopsi, tim forensik menemukan proyektil peluru di tubuh dua jasad. Sementara pada jasad dua lainnya tidak ditemukan proyektil.
"Dari empat korban yang diautopsi, ada dua proyektil ditemukan di dua tubuh korban. Sementara yang lainnya tidak ditemukan proyektil, namun ada bekas luka tembak juga," jelas Asep.
![]() |
Asep menjelaskan lebih lanjut, dua proyektil ditemukan pada jasad atas nama Harun Al Rasyd dan Abdul Aziz. Terkait temuan ini, Asep menerangkan Polri terus berkoordinasi dengan lembaga-lembaga yang memiliki fungsi pengawasan terhadap pemerintah.
Polisi Cek Hasil Visum RS untuk Dalami Sebab Kematian 5 Lainnya
Setelah memastikan 4 orang yang tewas karena terkena peluru tajam, polisi mendalami sebab kematian 5 lainnya. Diketahui 5 jasad lainnya tidak sempat diautopsi karena sudah lebih dulu dijemput oleh pihak keluarga sesaat setelah tiba di rumah sakit.
![]() |
Untuk mendalami sebab kematian 5 orang tersebut, tim investigasi Polri mendapatkan hasil visum dari rumah sakit.
"Mengapa yang lima (korban) tidak sempat diautopsi, karena pascakejadian langsung diambil pihak keluarganya, sehingga tidak sempat dilakukan autopsi. Tapi kami mendapat data medis korban berupa visum atau pemeriksaan luar dari rumah sakit tempat korban dilarikan," kata Asep.
Berdasarkan visum 1 di antaranya tewas akibat tindak kekerasan dengan benda tumpul. Sementara 4 lainnya tewas diduga kuat karena ditembus peluru tajam.
"Yang lima, empat di antaranya itu diindikasikan kuat meninggal karena peluru tajam dan satunya meninggal dunia karena kekerasan benda tumpul," ucap Asep.
Polisi Uji Balistik Peluru yang Bersarang di Tubuh Orang yang Tewas
Peluru yang diduga kuat ditembakkan telah disita polisi. Polisi kini tengah melakukan uji balistik terhadap peluru tersebut.
"Saat ini (peluru) sedang diuji balistik dari yang sudah ditemukan di tubuh korban," kata Asep.
Selain itu, polisi juga berhasil mengamankan peluru yang sempat bersarang di salah satu tubuh orang yang selamat.
"Satu atas nama Zulkifli tertembak pahanya, itu bisa diselamatkan sekarang masih dirawat, itu termasuk dari korban yang bisa kita ambil proyektil pelurunya," ujar Asep.
TKP Penemuan 5 Orang yang Meninggal Berada di Wilayah Petamburan
Tim investigasi Polri memastikan tempat kejadian perkara (TKP) penemuan 5 orang yang tewas kerusuhan 22 Mei lalu berada di wilayah Petamburan, Jakarta Pusat. TKP tersebut diketahui setelah polisi melakukan olah TKP dan mendapat beberapa keterangan saksi.
"Sembilan korban meninggal dunia yang diduga sebagai perusuh, kita sudah mendapatkan beberapa keterangan dari hasil olah TKP beserta saksi-saksi yang ada. 5 orang yang sudah ditemukan TKP penemuannya, tadinya kami belum tahu, sekarang kami tahu di mana asalnya korban ditemukan," ucap Asep.
"Yang perlu diketahui adalah dari 9 yang meninggal dunia ini, sudah 5 (korban) yang kita ketahui TKP penemuan korban tersebut secara keseluruhan penemuan yang berada di Petamburan," sambung dia.
TKP Penemuan 4 Tewas Lainnya Masih Misteri
Terkait TKP tewasnya 4 orang lainnya, Asep menuturkan, tim investigasi masih melakukan penyelidikan.
"Yang empat masih kita dalami di mana TKP-nya," ujar Asep.
Polisi Menduga yang Tewas Bagian dari Kelompok Perusuh
Asep mengatakan Polri tetap menduga kuat orang yang tewas adalah bagian dari kelompok perusuh lantaran berada di lokasi kerusuhan.
"Kita menduga keras itu pelaku perusuh. Kita tahu bahwa yang terjadi saat itu ada dua segmen, massa damai dan massa perusuh... para korban ditemukan di TKP (kerusuhan) tersebut," terang Asep.
Asep menyebut tim investigasi telah meminta keterangan dari keluarga untuk memperkuat dugaan mereka adalah bagian dari perusuh.
"Betul, kami lakukan pendalaman semua, terhadap keluarga korban, dari mana asalnya korban dan kenapa sampai ke Petamburan," tutur Asep.
Kompolnas: Polisi Bertindak Sesuai Aturan di Aksi 22 Mei:
Halaman 5 dari 5
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini