Jenazah korban yang berprofesi sebagai seorang guru Sekolah Menengah Kejuruan ini, pertama kali ditemukan oleh mertuanya sendiri bernama Hajja Rusdia, Selasa malam (11/6/2019), sekira pukul 24:00 Wita. Saat ditemukan, jenazah korban dalam posisi tengkurap bersimbah darah, di ruang tengah rumah mertuanya, sementara kepalanya tertutup kain.
"Awalnya saya pikir dia sedang tertidur pak, apalagi sebelumnya saya tidak ada di rumah karena menghadiri hajatan di rumah keluarga, sekembalinya ke rumah sekitar pukul 23:30 Wita, saya langsung ke kamar untuk melaksanakan sholat, barulah ketika selesai sholat saya berniat kembali mengunci pintu rumah, entah kenapa saya merasa curiga melihat posisi korban yang saya pikir sedang tertidur, setelah saya cek ternyata dia sudah meninggal dengan kondisi bersimbah darah," ujar mertua korban Hajja Rusdia saat mintai keterangan oleh Polisi, di lokasi kejadian, Rabu (12/6/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepada Polisi, Rusdia juga mengaku bahwa korban terakhir kali terlihat di rumah berdua dengan suaminya bernama Nurdin (32). "Tapi saat saya temukan suaminya sudah tidak ada di rumah, makanya saya langsung berteriak meminta pertolongan warga yang langsung melaporkan peristiwa ini kepada polisi," ungkapnya.
Saat dikonfirmasi, Kapolsek Campalagian, Iptu Muskatik, memastikan korban tewas dibunuh. Namun tidak ada barang korban yang hilang.
"Melihat hasil olah TKP yang kita lakukan di lapangan tidak ditemukan adanya motif lain seperti pencurian atau lainnya apalagi tidak ada barang yang hilang, dugaannya kematian korban akibat perbuatan orang terdekatnya," jelas IPTU Mustakim.
Mustakim juga mengatakan, bahwa pihaknya telah mengantongi satu nama yang diduga sebagai pelaku pembunuhan korban Guna kepentingan penyelidikan lebih lanjut, jenazah korban yang telah memiliki satu orang anak ini, langsung dievakuasi petugas ke Puskemas Campalagian.
Simak Juga 'Mobil Guru SD Terbakar di Sulsel Usai Isi Bensin':
(rvk/fai)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini