"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa kerak dangkal (shallow crustal earthquakes) akibat aktivitas Sesar Maratua," kata Kepala Bidang Informasi Gempabumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG, Daryono kepada wartawan, Selasa (11/6/2019).
Daryono menjelaskan pemicu gempa itu diduga akibat dari aktivitas Sesar Maratua. Sesar tersebut termasuk sesar aktif yang berarah tenggara-barat laut. Jalur sesar tersebut melintas dari Tanjung Mangkalihat hingga Daerah Muara Pangean.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gempa yang terjadi pada pukul 12.45 WIB itu berada pada kedalaman 14 km. Gempa terletak pada koordinat 2,62 LS dan 117,22 BT tepatnya di darat 40 km Tenggara Bulungan.
Berdasarkan laporan masyarakat dampak gempa ini dirasakan hingga Tanjung Selor dengan skala II-III MMI. Daryono mengatakan, sejumlah warga sempat berlarian ke luar rumah akibat panik dan terkejut karena guncangan yang terjadi secara tiba-tiba. Belum diketahui ada-tidaknya dampak akibat gempa ini.
"Sampai dengan pukul 14.30 Wita, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa susulan (aftershock). Kepada masyarakat di sekitar wilayah Kalimantan Utara dan sekitarnya diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," pungkas Daryono. (mae/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini