"Situasi terakhir, kita tadi memang tidak masuk ke dalam (rutan) karena permintaan warga sendiri. Yang mereka minta masuk adalah dari Kanwil (Kemenkum HAM Aceh). Jadi sementara laporan dari dalam sudah kondusif," kata Kapolres Pidie AKBP Andi Nugraha Setiawan Siregar kepada wartawan, Senin (3/6/2019).
Menurutnya, saat kejadian, 200 personel gabungan TNI-Polri dikerahkan ke lokasi untuk melakukan pengamanan. Mereka berjaga-jaga agar tidak ada warga binaan yang kabur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam proses pengamanan, polisi sempat menembakkan gas air mata. Hal itu agar para napi dan tahanan tidak merangsek ke depan. Andi menjelaskan pengamanan di rutan akan terus dilakukan hingga kondisi benar-benar kondusif.
"Ke depan, melihat kondisi, kita bersama Pak Dandim dan rekan-rekan dari Brimob, kita laksanakan pengamanan sampai betul-betul kondusif. Sampai situasi layak betul-betul bisa digunakan oleh warga binaan," jelas Andi.
Baca juga: Rutan Sigli Aceh Dibakar Napi |
Menurut Andi, pihaknya akan menyelidiki dalang pembakaran rutan tersebut. Namun penyelidikan dilakukan setelah situasi aman.
"Nanti kita telusuri, kita lihat. Saat ini situasi masih sensitif," bebernya. (agse/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini