"Kalau kapasitasnya, (rutan) overkapasitas. Kapasitas rutan 150 orang, tapi dihuni 466 orang, tentu hampir 300 persen," kata Kepala Divisi Pemasyarakatan Kemenkum HAM Aceh Meurah Budiman kepada wartawan di Rutan Sigli, Aceh, Senin (3/6/2019).
Meurah dan rombongan sudah bertemu dengan para warga binaan. Namun pemicu keributan hingga berujung pembakaran bukan karena overkapasitas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pemicu utama hal kecil, dimulai dari dispenser yang ada di kamar hunian yang dibagi lima bulan lalu oleh Kepala Rutan diambil oleh pegawai. Tanpa sepengetahuan Karutan," bebernya.
Pembagian dispenser itu sebenarnya untuk memudahkan warga binaan saat menjalankan ibadah puasa. Meurah mengaku belum mengetahui alasan penyitaan dispenser tersebut.
"Pegawai itu mengambil semua dispenser, nggak tahu kita apa alasannya. Ini menjadi pemicu kericuhan tadi," ungkap Meurah.
Situasi di rutan saat ini sudah kondusif kembali. Warga binaan sudah kembali ke sel masing-masing. (agse/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini