"Detail penting keselamatan turis sudah kita evaluasi sebulan terakhir (terkait) aktivitas Gunung Agung, mohon disampaikan agar (wisatawan) tidak masuk naik puncak," ujar Kepala Bidang Mitigasi Gunung Api Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Hendra Gunawan kepada wartawan, Jumat (31/5/2019).
Hendra mengatakan selama satu bulan terakhir, Gunung Agung telah beberapa kali mengalami erupsi. Demi keselamatan, ia mewanti-wanti wisatawan untuk ada dalam radius 4 km dari puncak Gunung Agung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terkait gunung api lainnya, Hendra menyebut masih dalam kategori aman. Kendati demikian, sejumlah gunung memiliki jarak aman masing-masing. Salah satunya Gunung Sinabung.
"Informasi mengenai penurunan status Gunung Sinabung tanggal 20 Mei. Karena saat menurunkan (status) berapa hari sebelumnya, ada erupsi 3 kali. Jadi walaupun sudah kita turunkan ancamannya masih radius 3 km di utara, timur hingga barat itu sekitar 4 km. Potensi untuk (Ggunung) Sinabung relatif aman," ujar Hendra.
Lalu, Gunung Semeru dan Anak Krakatau teramati masih terjadi erupsi kecil.
"Gunung Semeru, masih ada erupsi kecil jadi harus berhati-hati yang di daerah puncak. Terkait Anak Krakatau erupsinya memang bisa 7 kali sehari, tetapi sering tidak teramati, dan tidak begitu dirasakan," ujar Hendra.
Erupsi Gunung Agung terjadi pukul 11.42 Wita dengan tinggi kolom abu teramati kurang-lebih 2.000 meter di atas puncak atau sekitar 5.142 meter di atas permukaan laut.
Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke timur laut dan timur. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 30 mm durasi sekitar 8 menit 4 detik.
Simak Juga 'Gunung Agung Erupsi, Warga Denpasar Ikut Terpapar Abu':
(jbr/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini