Dalam wawancara dengan detikcom di Polres Jakarta Barat, Rabu (19/5/2019), Jerry mengungkap video tersebut direkam di Wisma 9, Kebon Kacang, Jakarta Pusat, pada saat ada aksi Rabu, 22 Mei. Jerry mengaku baru kenal ustaz yang juga ada di lobi hotel bersama dengan rombongannya.
"Itu tempat ketemu sama teman-teman. So, kejadian ini yang sekarang ya itu dari situ, dari orang baru kenal. So i mean, feeling saya, saya sendiri korban dari masalah ini. Bukan saya yang jahat," kata Jerry.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Soal identitas ustaz tersebut, Jerry enggan buka suara. Dia sudah menyerahkan nama ustaz tersebut kepada polisi untuk penyelidikan selanjutnya.
"Ustaz itu memang jelas saya sudah kasih tahu polisi langsung, dia ini nggak boleh (taruh di) internet. Cause sekarang ada banyak masalah, harus hati-hati apa pun taruh di internet, ini cari sensasi jadi begini, ada banyak polisi cari saya," tuturnya.
Jerry bahkan tidak memiliki akun media sosial. Kalaupun ada akun-akun di media sosial atas nama dia, Jerry memastikan itu akun palsu.
"Saya nggak punya grup, saya nggak punya Facebook, saya nggak punya Twitter, ini semua saya nggak punya. Facebook dari dulu saya sudah sadar dimonitor dari luar, dia yang bikin program itu, jadi saya nggak mau, ini jadi diksi orang nggak mau kerja sekarang, mau main Facebook lihat ini lihat ini, saya nggak mau. Saya mau otak saya lebih produktif. So, saya nggak punya grup, Facebook ada lihat di Facebook ada Jerry D Gray, tapi itu bukan saya, itu palsu," jelasnya.
Jerry menduga akun palsu yang mencatut namanya itu untuk merusak nama baiknya. "Mungkin ini kembali lagi ada orang iseng mungkin, CIA mungkin atau ada orang nggak suka saya mau rusak nama saya. So, ya jadi begitu, ini kondisi lagi panas, sekarang banyak masalah," katanya.
Simak Juga 'Wawancara Eksklusif! Pengakuan Bule yang Sebut Pemerintah Disusupi Komunis':
(mei/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini