Prabowo Disebut Tak Utamakan Rekonsiliasi, BPN: Dia Pikirkan Rakyat

Prabowo Disebut Tak Utamakan Rekonsiliasi, BPN: Dia Pikirkan Rakyat

Gibran Maulana Ibrahim - detikNews
Rabu, 29 Mei 2019 16:33 WIB
Sodik Mudjahid (dok. pribadi)
Jakarta - Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin menuduh Prabowo Subianto memprioritaskan kunjungan ke luar negeri ketimbang rekonsiliasi. Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga Uno menepis tuduhan itu.

"Di atas segala, yang PS (Prabowo Subianto) pikirkan adalah nasib dan kemajuan bangsa dan rakyat Indonesia," ujar anggota BPN, Sodik Mudjahid, kepada wartawan, Rabu (29/5/2019).


Sodik menjelaskan lebih jauh perihal kunjungan Prabowo ke luar negeri. Ketum Partai Gerindra itu disebut mempunyai banyak kolega di luar negeri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pak Prabowo banyak sahabatnya di luar negeri, berbagai kalangan. Pengusaha, politisi, anggota kongres, militer, akademisi, dan lain-lain," sebut Sodik.

"Program tersebut banyak tertunda ketika pilpres, setelah pilpres banyak agenda yang bisa direalisasikan," imbuh anggota DPR itu.


Ketua DPP Partai Gerindra itu juga menanggapi klaim TKN bahwa sebagian besar masyarakat ingin Prabowo menjelaskan perihal kunjungan ke Wina, Austria. Dia berterima kasih atas atensi tersebut sembari menekankan bahwa Prabowo selalu setia kepada bangsa.

"Terima kasih atas perhatian masyarakat kepada PS, termasuk perjalanannya. Percayalah, di mana pun dan ke mana pun PS berada, dia tetap komit, setia dan selalu berbakti demi dan untuk bangsa," tutur Sodik.


Wakil Ketua TKN, Johnny G Plate, menyoroti kepergian Prabowo Subianto ke Austria. Prabowo dinilainya lebih mementingkan pergi ke luar negeri ketimbang rekonsiliasi bertemu dengan Jokowi.

"Ternyata perjalanan ke luar negeri yang entah untuk apa tujuannya masih menjadi lebih prioritas dan lebih penting dibandingkan dengan kebutuhan rekonsiliasi nasional yang masih menjadi pusat perhatian masyarakat," ujar Johnny. (gbr/elz)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads