"Dari hasil survei tersebut, diketahui total pemudik Jabodetabek sebanyak 14,9 juta, dengan tiga provinsi tujuan, yaitu Jawa Tengah 5,3 juta, Jawa Barat 3,7 juta, dan Jawa Timur 1,6 juta," ujar Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat membuka Posko Tingkat Nasional Lebaran 2019 di Kantor Kemenhub, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (28/5/2019).
Posko Tingkat Nasional Lebaran 2019 tersebut bertujuan mempermudah koordinasi di antar pihak-pihak yang terlibat dalam pelaksanaan angkutan mudik tahun ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Posko Nasional Lebaran 2019 ini akan hadir selama 16 hari, mulai dari H-9 atau tanggal 29 Mei sampai H+7 yang bertepatan dengan tanggal 13 Juni. Lokasinya bertempat di ruang Mataram, Kompleks Kemenhub.
Di posko ini terdapat beberapa stan dari empat dirjen Kemenhub, yaitu angkutan darat, laut, udara, dan perkeretaapian. Ada juga dari mitra lainnya seperti kepolisian, Dishub DKI, BMKG, Basarnas, KNKT, Kominfo, DAMRI, ASDP, Pelni, Pelindo 2, Angkasa Pura I, Angkasa Pura II, PT KAI, Jasa Marga, Jasa Raharja, RAPI, ORARI, Seskom, dan media massa.
Dalam kesempatan itu, Budi juga mengatakan bahwa pemerintah kembali concern pada pemudik dengan sepeda motor. Oleh karena itu, Budi menghimbau masyarakat tidak menggunakan sepeda motor selama mudik dan beralih dengan memanfaatkan mudik gratis yang diadakan oleh pemerintah maupun swasta. Disediakan sekitar 400 ribu kursi untuk para pemudik dan 22 ribu untuk kuota angkutan motor gratis.
"Ini pemudik dengan menggunakan sepeda motor menjadi fokus semua pihak dengan tingkat pertumbuhan pemudik sepeda motor yang tetap tinggi, diperkirakan mereka yang akan menggunakan sepeda motor juga tinggi. Menyikapi ini, pemerintah tetap mengimbau agar masyarakat tidak menggunakan sepeda motor untuk perjalanan mudik," papar Budi.
Kemenhub juga mengantisipasi permasalahan yang kemungkinan timbul dari pengoperasian Tol Trans Jawa selama mudik Lebaran tahun 2019. Sebab, masih ada beberapa permasalahan yang perlu diperhatikan, seperti kondisi jalan exit tol menuju jalan nasional yang relatif sempit, rest area, dan kantong parkir yang belum memadai di sepanjang Jalan Tol Trans Jawa. Juga ketidakdisiplinan masyarakat yang menyebabkan terjadinya kemacetan dan bahaya kecelakaan.
"Lebaran tahun ini didukung dengan prasarana yang lebih baik, yaitu tersambungnya Jalan Tol Trans Jawa yang terbentang dari Merak sampai Probolinggo. Hal ini menjadi tantangan tersendiri," imbuhnya. (nvl/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini